Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Gandeng IPB, Dua Kementerian Siap Tingkatkan Produksi Pangan Nasional

Kompas.com - 30/05/2021, 20:40 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM) Teten Masduki melakukan kunjungan ke Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Minggu (30/5/2021).

Adapun kunjungan tersebut berkaitan dengan kerja sama replikasi inovasi dan teknologi perguruan tinggi untuk meningkatkan produksi pangan nasional dan kesejahteraan petani berbasis korporasi.

Dalam kunjungan yang juga dirangkaikan dengan acara Fun Gowes dan Panen Melon tersebut, dua menteri bersama rektor IPB yang hadir mencoba teknik penanaman kangkung di permukaan danau.

"Tapi, ini baru uji coba. Kami akan coba kembangkan bersama Menteri Koperasi, menteri lainnya, dan perguruan tinggi khususnya IPB. Hasilnya, hari ini kami lihat, tanaman kangkung rasanya lebih renyah," kata Mentan Syahrul dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Kerja Sama Strategis Kementan dan Kementerian PUPR Kembangkan Food Estate di Kalteng

Upaya menggandeng perguruan tinggi ini diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi khususnya di sektor pertanian dan koperasi. Sebab, selain untuk ketahanan pangan nasional, produksi pangan juga harus dapat memacu pasar ekspor.

Selain itu, menurut Syahrul, perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan nasional sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan minat generasi milenial terhadap sektor pertanian.

"Ini adalah sesuatu terobosan baru yang diminta Bapak Presiden Jokowi, harus ada temuan-temuan baru untuk dikembangkan ke masyarakat. Peningkatan produksi pertanian hingga ada kepastian pasar bagi hasil pertanian petani berkualitas bagus, diolah, dan dikemas menarik," tutur Syahrul.

Lebih lanjut, Syahrul menjelaskan, melalui kerja sama dengan Menkop UKM, aspek seperti hilirasisasi, pemasaran, dan pengkorporasian dapat diimplementasikan secara nyata. 

Baca juga: Kementan Pastikan Terus Perbaiki Pola Distribusi Pupuk Bersubsidi

Oleh karenanya, selain IPB, Kementerian Pertanian (Kementan) juga menggandeng 14 perguruan tinggi lainnya untuk melakukan berbagai riset pertanian untuk menemukan varietas hasil tani yang unggul.

"Perguruan tinggi harus menjadi rumah inovasi dan menerobos kebaruan dan tantangan-tantangan era, termasuk mekanisasi untuk meningkatkan produktivitas di masa mendatang karena kami akan bersaing secara global," ujar Syahrul.

Sementara itu, Menkop UKM Teten mengatakan, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) dalam kerja sama tersebut berperan pada pengembangan model bisnis pertanian.

"Model bisnis seperti ini perlu kami lakukan agar petani lebih produktif menggunakan bibit-bibit varietas unggul hasil riset, lalu petani terhubung dengan market dan pembiayaan," ujarnya.

Baca juga: Kementerian Pertanian Inisiasi Gerakan Konsumsi Pangan Lokal di Perhotelan

Tak hanya itu, Teten menambahkan, petani-petani yang bekerja perorangan atau berskala kecil juga perlu dikorporatisasi sehingga dapat bergabung dalam skala ekonomis.

"Dan, ini kami (lakukan) sesuai perintah Bapak Presiden Jokowi untuk membuat piloting produk pangan tropis untuk ekspor," tuturnya.

Teten berharap, sinergi antara Kementan, Kemenkop UKM, dan IPB dapat berhasil mengembangkan model bisnis pertanian yang dapat terintegrasi dengan riset, pasar, dan pembiayaan.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com