Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Gibran Budidaya Lele hingga Bangun Fishtech Terbesar Dunia

Kompas.com - 28/04/2021, 17:27 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) Gibran Huzaifah yang kini menjadi CEO dan Co-Founder eFishery berbagi cerita bagaimana ia membangun startup berbasis agroteknologi yang dimulai saat ia masih duduk di bangku kuliah.

Dalam Studium Generale KU-4078 Institut Teknologi Bandung pada Rabu (14/4/2021), titik tolak tujuan hidupnya dimulai dari tragedi kelaparan yang pernah ia alami.

Kondisi itu membuatnya menemukan tujuannya berkuliah, yaitu menjajaki dunia entrepreuneurship di sektor agrikultur untuk mengentaskan kelaparan di Indonesia.

Semasa kuliah, Gibran mengaku ingin mandiri. Berbagai cara ia lakukan, dari berjualan donat di depan Masjid Salman, menjadi tutor privat seusai berkuliah, hingga menjadi petugas sebuah minimarket di dekat kampus.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

Salah satu kutipan yang selalu ia pegang adalah bahwa Indonesia memiliki sense of mediocrity yang sangat besar, bahwa mayoritas orang Indonesia sudah bahagia dengan menjadi biasa-biasa saja, sehingga acap kali lupa bahwa kita harus menjadi sebuah pribadi yang luar biasa.

Langkah pertama, membuka kolam milik sendiri

Saat mengikuti mata kuliah Akuakultur, Gibran mendapatkan inspirasi yang memantik semangatnya untuk berwirausaha.

Kala itu, langkah awal yang ia lakukan ialah menyewa kolam di daerah Bojongsoang dengan harga yang murah untuk satu tahunnya.

Panen ikan lele pertama dari kolamnya sendiri kala itu berjumlah 130 kilogram, namun sayangnya ia menemukan kesulitan dalam pemasaran hasil panen yang melimpah ruah tersebut.

Hingga akhirnya, Gibran memutuskan untuk menjualnya ke toko, dengan konsekuensi berupa untung yang sangat tipis.

Baca juga: Ini Biaya Kuliah di Universitas Indonesia 2021 Program S1 Reguler

Dari kejadian itu, ia lantas memutar otak, mencari jalan agar hasil panen komoditas lele yang didapatkan dapat terjual berapapun ukurannya.

Akhirnya, lahirlah Dorri Foods Indonesia, hasil olahan lele yang bermula dari Jalan Tubagus Ismail, lalu merambah membuka berbagai cabang.

“Karena hilir yang makin lama semakin berkembang, akhirnya bagian hulu atau bagian budidayanya saya kembangkan. Hingga akhirnya ketika saya lulus, saya memiliki 76 kolam sendiri,” ujarnya seperti dirangkum dari laman ITB, Rabu (28/4/2021).

Dari rencana untuk penumbuhan hulu ini, Gibran terpikirkan hal lain; bahwa Indonesia memiliki banyak kolam namun tidak memiliki teknologi yang mengatasi masalah pemberian pakan setiap harinya.

Sering kali, lanjut dia, pemberian pakan di kolam tidak optimal karena pakan yang terlalu lama larut dalam air hingga menyebabkan nutrisinya menghilang.

Selain dari hilangnya nutrisi pada pakan, masalah lain yang timbul adalah lingkungan. Pada beberapa waduk, polutan terbesarnya bukan berasal dari rumah tangga maupun industri, melainkan dari pakan ikan yang berlebih.

Baca juga: BUMN Bank Mandiri Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA, D3, S1-S2

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com