Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud Tegaskan Kuota Sekolah Tatap Muka Hanya 50 Persen

Kompas.com - 31/03/2021, 10:57 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan kuota sekolah tatap muka hanya 50 persen dari total siswa di setiap kelas.

Izin pembukaan sekolah tatap muka sudah diberikan sejak Selasa (30/3/2021), setelah diterbitkannya SKB 4 Menteri.

Baca juga: Mendikbud: Semua Sekolah Wajib Sudah Belajar Tatap Muka di Juli 2021

"Kapasitas sekolah tatap muka hanya 50 persen dari total siswa di setiap kelas," ucap Nadiem seperti diberitakan Rabu (31/3/2021).

Bagi sekolah yang membuka belajar tatap muka, bilang Nadiem, diwajibkan bagi guru dan tenaga kependidikannya yang sudah menjalankan vaksinasi Covid-19.

Pada saat sekolah tatap muka, maka tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Tak lupa, sekolah juga harus membuka pelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa.

"Karena kapasitas sekolah tatap muka hanya 50 persen. Maka akan ada sistem rotasi. Maka dari itu sistem PJJ masih akan ada untuk siswa," jelas Nadiem.

Namun demikian, sebut Nadiem, keputusan siswa bisa menjalankan sekolah tatap muka atau tidaknya ada ditangan orangtua.

"Jadi kita kembalikan lagi kepada orangtua, anaknya bisa belajar tatap muka terbatas atau tetap PJJ," ujar Nadiem.

Sedangkan sekolah yang sudah membuka sekolah tatap muka sejak awal 2021, pria yang pernah menjadi orang nomor satu di Gojek ini tetap mempersilahkan untuk dibuka.

Baca juga: Siswa Terpapar Covid-19, Nadiem: Belajar Tatap Muka Dihentikan

"Jadi 22 persen sekolah yang sudah belajar tatap muka, itu silahkan lanjut. Tapi tetap dengan protokol kesehatan yang sudah jelas," sebut dia.

Guru memperoleh prioritas vaksinasi

Asal tahu saja, Nadiem pernah menuturkan, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua.

Karena siswa dan siswi sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari PJJ yang terlalu lama itu sangat besar," sebut dia.

Karena risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.

Siswa terpapar Covid-19

Pada saat sekolah tatap muka dilakukan, tapi ada siswa yang terpapar Covid-19. Maka harus dihentikan dengan secepatnya.

Baca juga: Kemendikbud: Aturan Lengkap Belajar Tatap Muka di Sekolah

"Penutupan sekolah bakal terus dilakukan hingga sekolah dinyatakan nol kasus. Kalau sudah tidak, tetap belajar tatap muka terbatas," tukas Nadiem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com