Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Belajar Christian, Peraih IPK Tertinggi di UI

Kompas.com - 17/03/2021, 09:18 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Christian Evan Chandra, sarjana lulusan Ilmu Aktuaria FMIPA Universitas Indonesia (UI), dinobatkan sebagai peraih nilai IPK terbaik di UI.

Dia menjadi satu-satunya lulusan tingkat sarjana yang berhasil meraih nilai IPK sempurna 4 dengan predikat cum laude.

Baca juga: Sosok Christian, Peraih IPK Tertinggi di UI

Dia menempuh masa studinya di UI selama 3,5 tahun.

Meraih nilai IPK sempurna seperti Christian adalah impian setiap pelajar di tingkat perguruan tinggi.

Namun, tidak banyak yang benar-benar berhasil menembus angka tersebut, apalagi untuk bidang studi yang masuk kategori rumpun ilmu sains dan teknologi.

Lalu, apa kiat-kiat belajar yang diterapkan Christian dalam memperoleh nilai IPK tertinggi di UI?

Merangkum laman UI, Rabu (17/3/2021), ada lima kiat yang dilakukan Christian dalam memperoleh nilai IPK terbaik se-UI.

Berikut hasil rangkumannya:

1. Memilih studi berdasarkan passion

Pria yang akrab disapa Cev ini menjelaskan bahwa ketertarikannya pada bidang studi matematika dan cabang ilmunya sudah dimilikinya sejak kecil.

Baginya, bidang studi itu sangat menyenangkan.

"Belajar pelajaran yang kita suka tanpa paksaan dari siapa pun itu sangat menyenangkan," kata Cev.

Dengan begitu, Cev sangat menikmati setiap proses belajarnya. Termasuk saat menemukan kendala dalam memahami materi-materi baru.

"Itu juga merupakan dari proses belajar untuk kemudian mencari solusi sebagai penyelesaian," sebutnya.

Berbekal tekad dan minat yang sangat melekat pada dirinya itu, akhirnya Cev dengan yakin menjatuhkan pilihan ke Program Studi (Prodi) Ilmu Aktuaria FMIPA UI.

"Setelah menyelesaikan pendidikannya di SMAS Kristen 3 Penabur Jakarta pada tahun 2017 lalu melalui jalur SBMPTN," ujarnya.

2. Belajar dengan konsisten dan mengelola waktu secara bijak

Sebagai bentuk tanggung jawab atas pilihannya, dia tak mau menyia-nyiakan perjuangannya untuk dapat diterima di prodi sarjana teranyar FMIPA UI ini.

Baca juga: Ini 29 Jurusan UI Punya Kuota Banyak di SBMPTN 2021

Dia menyadari bahwa bebannya di perguruan tinggi jauh lebih berat dari masa pendidikannya di SMA dulu.

Apalagi prodi ini memiliki tingkat keketatan yang sangat tinggi sejak resmi dibuka pertama kali.

Oleh sebab itu, dia berupaya untuk selalu belajar secara konsisten, dan mengatur waktu belajarnya dengan baik.

Hampir tak ada waktu yang dibuangnya secara percuma, baik saat dalam perjalanan ke kampus maupun pulang ke rumah.

"Lalu saat jeda di antara mata kuliah, bahkan saat akhir pekan, dimanfaatkannya untuk belajar," ucapnya.

3. Percaya diri dengan tetap menjadi pribadi terbuka

Pintar matematika bukan berarti segala proses belajar di universitas selalu mulus.

Dia mengaku sering mengalami kesulitan dalam mempelajari materi-materi baru.

Namun, dia selalu percaya bahwa potensi diri tak dapat berkembang tanpa adanya kemauan dan usaha dalam mengatasi kesulitan belajar.

Baca juga: UI Siap Tampung 8.628 Mahasiswa

Demi mengatasi hal itu, Cev tak merasa sungkan untuk berdiskusi dengan dosen, teman, bahkan hadir dalam forum-forum diskusi tentang aktuaria secara online.

"Keterbukaan diri itu penting, ketika kita stuck di satu titik, maka jangan sungkan untuk bertanya dengan dosen ataupun teman," jelasnya.

Menurut dia, semakin seseorang menguasai materi pelajaran, maka akan semakin percaya diri dalam menjawab soal-soal yang sulit sekalipun.

4. Fokus pada tujuan belajar

Dia tak pernah menyangka meraih nilai IPK sempurna. Dia hanya tahu melaksanakan tugasnya sebagai pelajar sebaik mungkin.

Nilai terbaik, lanjut Cev, bukanlah satu-satunya tujuan.

Sebab, yang tak kalah penting adalah bagaimana dapat mengimplementasikan dan membagikan ilmunya kepada orang lain.

Baca juga: 22 Jurusan Unpad Miliki Daya Tampung Banyak di SBMPTN 2021

"Saya berusaha agar tidak hanya memperoleh nilai baik, tapi memahami hal-hal di balik ilmu itu secara dalam, dapat mengimplementasikan, dan menjelaskannya ke orang lain," terang Cev.

5. Seimbangkan hidup dengan hobi

Meski giat belajar, dia menyatakan, belajar bukanlah hobi satu-satunya.

Bahkan, belajar tidak bisa dikatakan sebagai hobi saja, tetapi juga dapat diartikan sebagai hal yang wajib untuk dilakukan secara rutin.

Tujuannya, agar mampu mengembangkan diri seiring dengan perkembangan zaman.

Cev menyadari perlu memiliki kesenangan lain untuk menyeimbangkan hidup.

Baca juga: 32 Jurusan UGM Buka Kuota Banyak di SBMPTN 2021

Untuk itu, dia memlilih bernyanyi, menikmati tayangan motor sport, dan menulis di beberapa platform sebagai hobinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com