Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Soal Varian Corona B117 , Pakar UGM Minta Masyarakat Tak Panik

Kompas.com - 04/03/2021, 19:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Varian corona dari Inggris, B117 terdeteksi sudah masuk ke Indonesia dengan ditemukannya dua kasus pada dua pekerja migran yang baru pulang ke Tanah Air.

Corona B117 ini disebut-sebut punya tingkat penularan 30-70 persen lebih cepat dibanding covid-19 yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, Tiongkok.

Ketua Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) Gunadi, mengatakan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan varian baru tersebut.

Sebab, tidak ada laporan soal hubungan antara varian Inggris ini dengan derajat keparahan pasien covid-19.

Baca juga: Setahun Corona di Indonesia, Pakar UGM Ragu Pandemi Reda Bulan Agustus

"Riset awal bulan Desember menyatakan tidak ada hubungan antara varian Inggris ini dengan derajat keparahan pasien covid-19. Riset terbaru menunjukkan bahwa varian ini meningkatkan risiko derajat berat pasien. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi," kata Gunadi dilansir dari laman resmi ugm.ac.id, Kamis, (4/3/2021).

Untuk mengantisipasi agar tidak terinfeksi mutasi varian Inggris ini, masyarakat diharapkan tetap menjaga protokol kesehatan secara ketat.

Sekarang, setahun setelah pandemi yang melanda dunia,  ketidakpatuhan terhadap protokol kesehatan berkontribusi pada lonjakan kasus.

Bahkan, dengan tersedianya vaksin Covid-19, akan butuh waktu cukup panjang untuk memvaksinasi jutaan orang yang berisiko. Oleh karena itu, tindakan pencegahan tetap harus dilakukan.

Baca juga: Cara Ampuh Usir Tikus di Rumah ala Ahli Tikus IPB

Dengan selalu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dengan menghindari kerumunan.

"Masyarakat boleh waspada dengan adanya mutasi baru tersebut, namun tidak perlu disikapi dengan kekhawatiran berlebihan. Masyarakat tetap harus menerapkan 3M," ujarnya.

3M sendiri adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Soal adanya isu yang menyebutkan bahwa varian baru tersebut kebal dari vaksin, menurut Gunadi isu tersebut tidak benar. Sebab, data riset menunjukkan varian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efikasi vaksin.

"Info itu tidak benar, data riset menunjukkan bahwa varian ini tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efikasi vaksin yang sudah beredar, Pfizer, Moderna, AstraZeneca, maupun Sinovac," paparnya.

Baca juga: Guru Besar IPB Temukan Formula Minuman Penurun Gula Darah

Demi mengantisipasi penyebaran varian Inggris ini, ia berharap pemerintah melalui Satgas Covid-19 melakukan contact tracing dengan tepat dan cepat terutama pasien dari perjalanan luar negeri.

Selanjutnya, terus meningkatkan surveilans genomik serta membatasi mobilitas warga yang tidak perlu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com