Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/03/2021, 12:30 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Setahun sudah Indonesia melalui pandemi Covid-19. Program vaksinasi yang digencarkan, diharapkan pemerintah bisa membebaskan Indonesia dari Covid-19 pada Agustus 2021 mendatang. 

Ada harapan pembelajaran tatap muka bisa diselenggarakan pada Juli 2021 oleh Presiden Joko Widodo. Menambah optimisme jika Indonesia bisa segera terbebas dari Covid-19. 

Pakar Epidemiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Bayu Satria Wiratama menilai target pandemi Covid-19 di Indonesia bisa terkendali pada 17 Agustus 2021 menjadi sulit terealisasi. Terdapat sejumlah alasan yang menjadikan Indonesia sulit untuk dapat terbebas dari virus SARS CoV-2.

Baca juga: Kemenkes: Vaksin Guru Perlu Perhatikan 4 Syarat Ini

Salah satunya, kata dia, adalah kurang optimalnya program 3T yaitu testing, tracing, dan treatment.

Demikian pula gerakan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi, masih belum dilaksanakan secara ketat.

"Targetnya tidak realistis. Dilihat dari upaya 5M dan 3T di Indonesia juga masih kurang bagus," ujar Bayu dilansir dari laman resmi ugm.ac.id.

Dia menyebut hanya beberapa daerah yang upaya penanganan covid-19 menunjukkan berjalan baik. Wabah lebih terkendali terutama di beberapa daerah seperti Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Sumatra Barat.

Baca juga: Selain Vaksin untuk Guru, Ada Dua Indikator Belajar Tatap Muka

Sementara itu, masih banyak daerah yang membutuhkan evaluasi dalam pelaksanaan penanganan wabah covid-19.

Selain itu, lanjut dia, dari sisi vaksinasi juga masih jauh untuk dapat membantu membentuk kekebalan komunitas atau herd immunity dan mengeliminasi covid-19 di Indonesia.

Bayu menyampaikan jika herd immunity baru bisa terbentuk setelah mendapatkan vaksin.

Sebelumnya, pemerintah Indonesia menyosialisasikan vaksin saat Presiden Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik pada 13 Januari 2021. Vaksin Covid-19 Sinovac dinilai aman dan dapat digunakan dengan efikasi 65,3 persen pada hasil analisis uji klinis fase 3.

Baca juga: PGRI Minta Syarat Vaksin Guru Honorer Jangan Hanya dari Dapodik

Secara bertahap, vaksin diberikan kepada tenaga kesehatan dan dokter, lalu beberapa elemen penting hingga guru dan tenaga kependidikan. 

Setidaknya diperlukan sekitar 180 juta orang diberikan vaksin. Ia menyebut hal ini baru bisa tercapai di akhir 2021 atau bahkan 2022.

"Dari sisi vaksinasi juga masih jauh. Program vaksinasi kita masih menemui banyak kendala mulai dari supply, distribusi, dan prioritas," paparnya.

Bayu menekankan pentingnya untuk memperketat aksi 5M agar covid-19 di Tanah Air dapat lebih terkendali. Kemudian, lebih meningkatkan kembali gerakan 3T dan mempercepat proses vaksinasi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com