KOMPAS.com - Lima mahasiswa dari perguruan tinggi Universitas Brawijaya (UB) lintas fakultas membuat desain kasa dari sarang telur Laba-laba atau Tarantula (Kaspro). Kain kasa ini bisa mempercepat penghentian darah dan penyembuhan luka terbuka.
Kelima mahasiswa itu terdiri dari Rizki Senna S, Ilham Maulana D, Resti Oktaviarni, Yushidayah N S dan Molanika S. Produk kasa ini sendiri merupakan Program Kreatif Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan.
Baca juga: Inovasi Pestisida dari Batok Kelapa Karya Mahasiswa Universitas Brawijaya
Salah satu tim yang membuat desain ini, Rizky Senna mengatakan, sarang telur tarantula dipandang sebelah mata oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal di balik itu semua sarang telur tarantula menyimpan berjuta manfaat yang jarang diketahui.
"Kandungan protein fibroin atau fibrinoin yang tinggi pada sarang telur tarantula mampu membantu mempercepat penghentian darah serta penyembuhan pada luka terbuka," ungkap Rizky dlaam keterangannya, melansir laman Universitas Brawijaya, Senin (21/9/2020).
Dia menyebutkan, luka terbuka yang dibalut dengan kasa akan mengalami regenerasi, karena jumah sel fibroblas, sintesis kolagen, kekuatan tensile, kontraksi luka dan periode epitelisasi.
"Penyembuhan luka Kasa Kaspro melalui kandungan protein yang ada di dalamnya. Cara kerjanya sama seperti kasa biasanya, hanya saja penyembuhan bisa lebih cepat," jelas dia.
Anggota tim lain sekaligus Manajer Produksi, Yushidayah menerangkan, sarang telur tarantula didapat dari hasil pembudidayaan selama sekitar dua bulan, sebelum sarang telur tarantula dipanen. Pembudidayaan tersebut dilakukan dengan bekerjasama dengan mitra pecinta/kolektor tarantula yang ada di Indonesia.
Ming Cu, salah satu pemilik sekaligus mitra tarantula terbesar di Indonesia mengungkapkan, desain inovasi Kasa Sarang Tarantula sangat menarik karena lebih efektif dalam penyembuhan luka dibandingkan dengan kasa konvensional.
Selain itu limbah dari sarang telur tarantula memang jarang digunakan atau diolah kembali menjadi bahan/produk yang bermanfaat.
Baca juga: Universitas Brawijaya Peroleh Dana Hibah Penelitian Covid-19 dari Inggris
"Ya, sangat menarik ya, inovasi dari temen-temen ini bagus sekali, apalagi limbah tarantula jarang juga digunakan atau diolah kembali menjadi bahan/barang yang bermanfaat," tukasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.