Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Keluarga Nasional: "Ibu Bangsa" Berperan Penting dalam Pendidikan Kewarganegaraan

Kompas.com - 30/06/2020, 15:29 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Perempuan, utamanya para ibu memegang peran sentral dal penting selama pandemi covid-19, termasuk dalam bidang pendidikan.

Tidak saja pendidikan secara akademis namun juga pendidikan karakter, keterampilan hidup (life skill) hingga pendidikan kewarganegaraan (civil education). Peran penting ibu dalam pendidikan ini menjadikan perempuan menjadi aset, potensi, dan investasi penting.

Peran penting perempuan ini mengemuka dalam webinar Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan MPR RI dalam tema ‘Menjaga Keutuhan Bangsa Ditengah Pandemi Covid-19 Melalui Sosialisasi 4 Pilar’, di Jakarta, Senin (29/6/2020) dalam memperingati Hari Keluarga Nasional.

“Dalam konsepsi pembangunan nasional, gender dan pemberdayaan perempuan adalah bagian dari meningkatkan kualitas generasi bangsa. Tak berlebihan jika ada ungkapan mendidik seorang perempuan sama saja mendidik sebuah bangsa,” ujar Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

Baca juga: Hari Keluarga Nasional: Mengapa Tanggal 29?

Kesatuan dalam kemajemukan

Keutuhan bangsa menjadi salah satu kunci penting Indonesia dapat segera keluar dari krisis pandemi global covid-19 dan juga masuk era normal baru.

Terkait hal itu, peran ibu dalam memperkokoh ketahanan mental keluarga dan pendidikan kebangsaan menjadi hal yang tidak dapat dipungkiri mengingat peran sentral ibu selama masa bekerja dan belajar rumah.

“Salah satu cara menjaga keutuhan bangsa adalah dengan sosialisasi empat pilar dan memperkuat pendidikan kewarganegaraan (civic education) dengan menanamkan pemahaman yang mendalam terhadap empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Giwo Wiyogo, Ketua Umum Kowani.

Ia menegaskan melalui pendidikan kewarganegaraan para perempuan menyiapkan generasi penerus bangsa yang akan terus menjunjung tinggi dan menginternalisasikan nilai-nilai luhur bangsa.

Nilai-nilai tersebut sejalan dengan kearifan lokal seperti toleransi antar-umat beragama, kebebasan yang bertanggungjawab, gotong royong, kejujuran, dan cinta tanah air serta kepedulian antar-warga masyarakat.

"NKRI sebagai perwujudan dari negara kesatuan yang terbentuk dari hasil perjuangan dan komitmen para pendahulu yang harus dipertahankan. NKRI adalah harga mati," tegas Giwo.

Ia melanjutkan, "serta Bhinneka Tunggal Ika yaitu, landasan yang menuntun sikap untuk senantiasa rukun dan saling menghormati serta menoleransi beragam perbedaan kita sebagai sebuah bangsa yang besar dan penuh kemajemukan."

Peran "Ibu Bangsa"

Karenanya, Giwo mengajak semua anak bangsa untuk bersama-sama saling menjaga dan mengingatkan untuk selalu melakukan penguatan serta menjaga ketahanan keluarga, terutama di masa pandemi demi mengembang peran dan tugas sebagai "Ibu Bangsa".

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengingatkan perempuan menjadi salah satu kalangan yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Ia menilai stimulus penanggulangan covid-19 yang dikeluarkan pemerintah mencapai Rp 677,2 triliun juga harus ditujukan untuk pemberdayaan perempuan.

“Pandemi Covid-19 turut mengingatkan memori kolektif akan peran penting seorang ibu dalam keluarga. Dengan pembatasan aktivitas di masa pandemi, akan lebih banyak anggota keluarga menghabiskan waktu bersama keluarga di rumah dibandingkan hari-hari biasanya," jelas Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo.

Baca juga: Sejarah Hari Keluarga Nasional

Bamsoet melanjutkan, "artinya, akan semakin repot seorang ibu mengatur urusan rumah tangga. Belum lagi harus pula menjalankan peran sebagai ‘asisten guru’ yang mendampingi belajar anak-anak di rumah.”

Giwo mengingatkan peran perempuan sebagai "Ibu Bangsa" memikul tanggung jawab besar dan mulia.

Ia mengatakan, "Ibu Bangsa memikul tanggung jawab mulia yaitu mempersiapkan generasi penerus bangsa bertanggung jawab, nasionalis, unggul, kreatif, inovatif dan berdaya saing yang unggul berwawasan kebangsaan." 

"Terutama memiliki semangat patriotik dan nasionalisme yang tinggi yang mampu membawa bangsa Indonesia sejajar dengan bangsa-bangsa yang lain," tutup Giwo.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com