Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penetapan Hari Keluarga Nasional 29 Juni

Kompas.com - Diperbarui 12/01/2022, 18:09 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Lahirnya Hari Keluarga Nasional (Harganas) dilandasi dari perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaannya.

Meski pada tahun 1945 Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya, kenyatannya situasi saat itu belum kondusif.

Banyak warga Indonesia yang harus melakukan wajib militer sehingga berpisah dengan keluarganya.

Dilansir dari situs resmi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dengan perjuangan panjang, pada 22 Juni 1949 Belanda menyerahkan kedaulatan bangsa Indonesia secara utuh.

Seminggu setelah itu, tepatnya 29 Juni 1949 para pejuang kembali kepada keluarganya. Hal inilah yang melandasi lahirnya Hari Keluarga Nasional (HARGANAS).

Sejarah dibalik tanggal 29

Hari Keluarga Nasional digagas oleh Prof. Dr. Haryono Suyono yang merupakan ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di era Presiden Soeharto.

Baca juga: Sejarah Hari Keluarga Nasional

Dengan gagasan yang diberikan kepada Presiden Suharto, Presiden Suharto menyetujui dan lahirlah Hari Keluarga Nasional setiap 29 Juni.

Terdapat sejarah di balik pemilihan tanggal dan bulan tersebut. Di tanggal 29 dan bulan Juni, Tentara Republik Indonesia (TRI) yang bergerilya dalam perjuangan melawan penjajah, masuk ke Yogyakarta, dan kembali ke keluarga masing-masing.

Selain itu, 29 Juni 1970 menjadi puncak kristalisasi semangat prjuangan Keluarga Berencana (KB).

Hari Keluarga Nasional sekaligus sebagai penejawantahan Hari Pertasikencana (Pertanian, Koperasi, Keluarga Berencana) yang pernah diperingati bersama sebelum peringatakan Harganas diluncurkan.

BKKBN saat itu menjadi pelopor Hari Keluarga Nasional sejak 2014. Peringatan hari Keluarga secara nasional telah dicanangkan oleh Presiden Suharto pada 29 Juni 1993 di Provinsi Lampung.

Peringatan hari keluarga merupakan upaya untuk meningkatkan seluruh masyarakat Indonesia, betapa pentingnya suatu keluarga.

Baca juga: Pengertian Reshuffle

Keluarga memiliki peranan dalam upaya memantapkan ketahanan nasional dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dari keluarga, kekuatan dalam pembangunan suatu bangsa akan muncul.

Ilustrasi Sejarah Hari Keluarga Nasional shutterstock.com Ilustrasi Sejarah Hari Keluarga Nasional
Optimalisasi Hari Keluarga Nasional

Samapi saat ini masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui adanya Hari Keluarga Nasional yang diperingati setiap tanggal 29 Juni.

Hal ini menjadi catatan, bahwa rasa memiliki keluarga harus terus ditumbuhkan. Masyarakat dapat merasakan manfaat kehadiran Harganas. Instansi pemerintah dilibatkan dan bertanggung jawab mengenai sosialisasi Harganas.

Baca juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila

Harganas juga ditujukan untuk menghidupkan fungsi-fungsi yang ada dalam keluarga. Keluarga tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan atau fungsi ekonomi, tetapi juga fungsi lainnya.

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 dan PP Nomor 21 Tahun 1994 menjelaskan ada delapan fungsi yang harus dijalankan suatu keluarga, yaitu:

  • Fungsi agama
  • Fungsi sosial budaya
  • FUngsi cinta kasih
  • Fungsi melindungi
  • Fungsi reproduksi
  • Fungsi pendidikan
  • Fungsi ekonomi
  • Fungsi pembinaan lingkungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com