Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tayangan TVRI "Belajar di Rumah", Ini Harapan Guru dan Kepala Sekolah

Kompas.com - 12/04/2020, 18:49 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim meluncurkan Program "Belajar dari Rumah" lewat TVRI pada Kamis (9/4/2020), di Jakarta.

Program ini merupakan bentuk upaya Kemendikbud membantu terselenggaranya pendidikan bagi semua kalangan masyarakat di masa darurat pandemi Covid-19.

Harapannya, program ini khususnya dapat membantu masyarakat yang memiliki keterbatasan pada akses internet, baik karena tantangan ekonomi maupun letak geografis.

Program ini direncanakan dimulai pada Senin, 13 April 2020 dan akan berjalan selama tiga bulan hingga Juli 2020 yang akan disiarkan oleh TVRI.

Beberapa harapan dari kepala sekolah dan juga guru bermunculan terkait terobosan program "Belajar dari Rumah" di TVRI. Beberapa di antaranya datang dari Robingah, Kepala Sekolah SDN di Kendal, Jawa Tengah dan juga Titien Suprihatien, Guru SMPN di Jambi.

Baca juga: Belajar dari Rumah lewat TVRI: Jadi Tuntunan dan Tontonan

Pembelajaran siswa aktif lewat televisi

Robingah, Kepala Sekolah SDN Sukomangli, Kendal, Jawa Tengah menyampaikan pembelajaran model inquiri dan discovery tetap dapat disajikan meskipun hanya lewat TVRI.

"Mengamati dan melakukan percobaan bersama dengan dipandu oleh narasumber di televisi akan membuat peserta didik bisa aktif belajar walau tetap di rumah," ujar Rongah.

Ia menjelaskan pertanyaan-pertanyaan secara produktif, imajinatif, dan terbuka juga perlu dilakukan agar peserta didik dapat mengemukakan jawaban yang mengarah pada proses berpikir tingkat tinggi.

"Selama proses pembelajaran, peserta didik juga perlu diberi kesempatan untuk berinteraksi dengan peserta didik lain atau narasumber melalui telepon atau videocall sehingga komunikasi tidak hanya berjalan satu arah saja," saran Robingah.

Ia menambahkan, kemudian di akhir pembelajaran dilakukan refleksi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran yang telah diikutinya. 

"Dengan durasi waktu yang cukup singkat bukan berarti tidak dapat memberikan pembelajaran yang bermakna," tegas Robingah.

Menurutnya, asalkan dikemas dengan model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara langsung, maka kejenuhan atau kebosanan belajar di rumah setidaknya akan dapat diminimalkan.

Apalagi jika diselingi adanya tayangan bimbingan untuk orangtua dan guru serta program budaya nusantara pada akhir pekan. Hal tersebut dapat menjadi sarana penanaman karakter solidaritas, gotong royong, dan nasionalis secara efektif," ujarnya.

Belajar life skill hingga olah raga dan seni budaya

"Saya berharap semoga pembelajaran yang disampaikan adalah pembelajaran yang bisa menumbuhkembangkan kreativitas dan inovasi anak bangsa," harap Titien Suprihatien, Guru SMPN 11 Batang Hari Jambi.

Titien juga berharap program "Belajar di Rumah" lewat TVRI memberikan life skill kepada anak-anak, termasuk mampu memberi tanggapan dan respon terhadap masalah yang tengah terjadi saat ini: wabah Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com