Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rektor UGM ke-10, Sukanto Reksohadiprodjo Meninggal Dunia

Kompas.com - 10/04/2020, 17:26 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Rektor ke-10 UGM, Prof. Sukanto Reksohadiprodjo meninggal dunia, Jumat (10/4) di RS Panti Rapih. Sukanto meninggalkan seorang istri, Hestisara Hindrasari, serta dua orang anak, Sarinastiti dan Nindito.

Upacara penghormatan terakhir almarhum Prof. Sukanto dilakukan di Balairung UGM, sebelum dimakamkan di Makam UGM Sawitsari.

Perwakilan keluarga, Nindito Reksohadiprodjo, menyampaikan sebelum meninggal dunia almarhum Prof. Sukanto telah terserang stroke sejak tahun 2004.

"Selama sakit bapak tidak pernah sedih. Dan rutin dikunjungi sanak saudara,"tutur Nindito.

Rektor UGM, Panut Mulyono, mengatakan sosok almarhum Prof. Sukanto merupakan sosok pekerja keras yang senantiasa mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.

Hal ini bisa disaksikan dalam pengabdian almarhum sebagai Dekan dan Rektor di UGM.

Di tingkat nasional almarhum juga berkiprah membangun bangsa, antara lain dalam jabatannya sebagai Kepala Badan Pendidikan dan Latihan Departemen Keuangan dan Ketua BAPEPAM.

“Atas nama keluarga besar UGM kami menyampaikan rasa duka dan kehilangan mendalam kepada keluarga besar almarhum Prof. Sukanto serta keluarga besar Fakultas Ekonomika dan Bisnis,” kata Panut seperti dikutip dari laman UGM.

Panut menambahkan semasa hidupnya almarhum Prof. Sukanto dikenal sebagai ilmuwan unggul. Hal ini terlihat dari deretan karya ilmiah yang telah ditulis.

Bahkan, di tengah kesibukannya mengemban berbagai amanat jabatan, almarhum prduktif menghasilkan karya ilmiah dalam keilmuwannya. Almarhum juga dikenal cukup tegas, disiplin, dan peduli dengan lingkungan sekitarnya.

"Almarhum senantiasa memberikan sentuhan kemanusiaan bagi seluruh lapisan masyarakat yang dikenal. Sebagian besar dari kita yang berada disini tentu pernah merasakan perhatian, dukungan, dan bantuan dari beliau," tutur Panut.

UGM Kehilangan Pemimpin Hebat

 

Meninggalnya Prof. Sukanto juga dirasakan oleh orang-orang dekat di sekitarnya. Salah satunya Guru Besar FEB yang juga Deputi Bidang Pendidikan dan Agama, Kemenko PMK RI, Agus Sartono.

"Saya termasuk bersyukur telah "dibesarkan" oleh beliau. Berawal dari penugasan sebagai Asisten Dosen Business Forecasting yang sangat mendadak. Kemudian penugasan-demi penugasan saya terima. Nampaknya, itulah cara beliau tidak saja mendidik, membimbing tetapi sekaligus "membesarkan" saya," kata Agus.

Menurut Agus, almarhum Prof. Sukanto memiliki gaya kepemimpinan yang humanis dan memperlakukan semua asistennya sebagai kawan.

Serius di saat bekerja dan cepat menjadi prinsip dalam melayani. Almarhum juga sosok pemimpin yang patut diteladani, hadir di kantor pukul 07.00 pagi saat petugas kebersihan belum tiba.

"Setiap pagi menulis dan menulis, kebiasaan yang patut ditiru bagi kita semua. Dalam bidang penelitian tidak terbilang karya telah dilahirkannya,"sebut Agus.

Almarhum Prof. Sukanto Reksohadiprodjo lahir di Semarang, 4 November 1940. Almarhum pernah menjabat sebagai Dekan FE UGM tahun 1982-1985 dan 1985-1988. Menjabat sebagai Rektor UGM tahun 1994-1998.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com