Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringkat Pertama SNMPTN 2020, Brawijaya Permudah Daftar Ulang

Kompas.com - 09/04/2020, 15:15 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Setelah Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) mengumumkan hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada Rabu (8/4/2020), didapati data 20 besar PTN yang paling banyak diminati.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Tim Pelaksana LTMPT Prof. Dr. Mohammad Nasih dalam konferensi daring penerimaan SNMPTN di Jakarta. Dari puluhan PTN yang terdaftar dalam SNMPTN, ada 20 PTN dengan pendaftar terbanyak di SNMPTN dan menjadi terfavorit.

"Ada 20 PTN dengan pendaftar terbanyak, yakni Universitas Brawijaya dengan 30.932 pendaftar di urutan pertama," kata Prof. Nasih.

Merangkum dari laman resmi Universitas Brawijaya (UB), tahun 2020 UB mengalami peningkatan peminat prodi di jalur SNMPTN dengan jumlah total 43.958 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan 700 orang dibanding tahun 2019.

Baca juga: 20 PTN Paling Diminati di SNMPTN 2020, Brawijaya Jadi Juara

Dengan jumlah pendaftar SNMPTN paling banyak, UB menerima 4.303 mahasiswa baru jalur SNMPTN tahun akademik 2020/2021.

Jumlah tersebut akan di distribusikan ke dalam 77 program studi termasuk PSDKU UB Kampus Kediri serta prodi baru Ilmu Kehutanan dan Ilmu Aktuaria.

Di ranah Saintek, Program Studi Kedokteran menjadi primadona dengan pendaftar sebanyak 1.646 orang dengan kuota masuk hanya 75 mahasiswa.

Sedangkan kelompok Soshum, program studi Manajemen menjadi prodi yang paling diminati selama 2 tahun berturut-turut dengan pendaftar 1.653 orang dan kuota masuk hanya 96 mahasiswa.

Baca juga: Pesan Mahasiswa Brawijaya yang Sembuh dari Covid-19: Corona Bukan Aib

Terkait daftar ulang di tengah wabah Covid-19, Wakil Rektor Bidang Akademik, Universitas Brawijaya, Prof. Dr. drh. Aulanni'am mengatakan, UB akan memberikan banyak kemudahan bagi mahasiswa yang diterima untuk memenuhi proses daftar ulang.

"Komitmen UB mempermudah proses daftar ulang SNMPTN misalnya tidak lagi harus tes kesehatan di awal, tidak ada lagi mencari berkas yang harus dilegalisir sekolah dan yang terpenting mahasiswa yang diterima tidak perlu repot untuk mencari berkas lain untuk kelengkapan UKT," papar Prof. Aulanni'am dalam keterangan tertulis, Kamis (9/4/2020).

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com