Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kisah Deni, Anak Buruh Tani Kuliah di UGM dengan Beasiswa

KOMPAS.com - M. Deni Maulana menggapai medali emas lewat lomba baca puisi pada Festival dan Lomba Seni Siswa Siswa Nasional (FLS2N) jenjang SMA. Padahal sebelumnya, alumni SMAN 1 Cianjur ini dua kali gagal lolos ke tingkat nasional.

Tak banyak orang yang tahu, Deni merupakan anak buruh tani yang setiap hari merangkai kata melalui puisi di tengah hamparan sawah, sanggup meraih prestasi di tingkat nasional.

Bahkan, dengan juara yang digapai di FLS2N, dia berhasil lolos ke Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan menggapai Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) di UGM pada Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia.

Tak hanya itu, dia mendapatkan kesempatan menjadi pembaca puisi pada Konser Kemerdekaan bersama Gita Bahana Nusantara Republik Indonesia.

Deni tumbuh dan besar sangat dekat dengan luasnya hamparan sawah. Dibalik kisahnya, Deni selalu didukung penuh oleh kedua orangtuanya.

Deni mengungkapkan saat di usia 7 tahun dirinya sempat ditinggalkan oleh Ibunya yang menjadi Pekerja Migran di Yordania.

Lalu, almarhum ayahnya hanya seorang buruh tani serabutan yang mengurus sawah orang lain.

Tidak ada penghasilan tetap, terkadang untuk makan sehari-hari juga sangat terbatas.

Dia menjadi contoh bahwa keterbatasan tidak menghalangi menggapai cita-cita. Sosok Ibunya hingga saat ini juga menjadi penguat Deni.

"Hal yang paling saya syukuri sampai saat ini, yaitu bisa mengajak Ibu tinggal di Jogja dan menemani saya kuliah. Melalui FLS2N saya mendapatkan beasiswa full, sehingga bersyukur bisa mengontrak rumah di Jogja dan tinggal bersama Ibu," kata Deni dikutip dari laman Puspresnas, Rabu (13/3/2024).

Deni memiliki mimpi bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang S3. Dalam benaknya, dia ingin sekali menjadi seorang Dosen Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing, Penulis, dan Sastrawan.

Selain itu, dia mempunyai tujuan mulia ingin mengantarkan ibunya agar bisa menunaikan ibadah umrah.

"Itulah sebabnya saya mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di UGM. Berbicara tentang dosen, profesi itu adalah cita-cita saya untuk berkarier di masa akan datang. Semoga saya bisa mendapatkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi S2 dan S3," ungkap dia.

"Saya juga mempunyai keinginan untuk mengikuti Peksiminas (Pekan Seni Mahasiswa Nasional) bidang Baca Puisi, mengikuti IISMA dan bisa menjadi Mahasiswa Berprestasi (Mapres) di UGM bahkan tingkat nasional," tambah dia.

Deni menitipkan pesan kepada Sobat Prestasi lainnya di seluruh Indonesia, agar tidak ragu mencapai impian yang diinginkan.

"Karena mimpi bukanlah sekadar harapan, tetapi panggilan untuk mencapai keinginan," tegas Deni.

Mengenal puisi sejak duduk di kelas 3 SD

Deni mengenal puisi sejak duduk di bangku kelas 3 SD Negeri Karangtengah Cianjur.

Saat itu, dia selalu membuat puisi di tengah hamparan sawah, tapi karyanya hanya disimpan sebagai catatan kecil.

Ketika di SMP Negeri 1 Karangtengah, dia mulai memberanikan diri untuk mengikuti lomba Baca Puisi Bahasa Sunda. Momen itu menjadi yang pertama baginya tampil di hadapan banyak orang.

"Pengalaman pertama itu membuat saya semakin semangat untuk ikut lomba baca puisi lainnya, setiap bulan saya selalu mengikuti perlombaan baca puisi, baik tingkat kabupaten, maupun provinsi dan nasional," jelas Deni.

Pria kelahiran Cianjur ini semakin percaya bahwa puisi menjadi jalan meraih prestasi.

Menurutnya dengan membuat karya puisi dapat mengeluarkan potensi dan bakat dalam dirinya.

"Puisi memengaruhi akademik saya hingga sekarang. Saya semakin banyak belajar itu justru lewat puisi, bahkan saya pertama kali mendapat ranking 1 saat duduk di bangku SMA," tutup Deni.

https://www.kompas.com/edu/read/2024/03/13/170200171/kisah-deni-anak-buruh-tani-kuliah-di-ugm-dengan-beasiswa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke