Tambah 93 pada 2023, UI Kini Punya 432 Guru Besar

KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) telah mengukuhkan 93 guru besar di sepanjang 2023. Mereka menambah panjang deretan guru besar aktif di UI, yakni menjadi 432 orang.

Sebagai yang tertinggi dalam jenjang jabatan akademik, guru besar memainkan peran sentral dalam mewujudkan komitmen UI, terutama dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang dicanangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pada tahun 2023, hampir seluruh hasil penelitian para guru besar itu berusaha menjawab tantangan global dan bertujuan membangun dunia yang berkelanjutan dari segi lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan pada tahun-tahun mendatang.

Sebanyak 93 guru besar yang dikukuhkan sepanjang 2023, yakni:

1. Sebanyak 38 guru besar dari Fakultas Kedokteran.

2. Sebanyak 5 guru besar dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.

3. Sebanyak 2 guru besar dari Fakultas Kedokteran Gigi.

4. Sebanyak 2 guru besar dari Fakultas Ilmu Keperawatan.

5. Sebanyak 1 guru besar dari Fakultas Farmasi.

6. Sebanyak 10 guru besar dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

7. Sebanyak 15 guru besar dari Fakultas Teknik.

8. Sebanyak 4 guru besar dari Fakultas Ilmu Komputer.

9. Sebanyak 7 guru besar dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

10. Sebanyak 3 guru besar dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya.

11. Sebanyak 2 guru besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

12. Sebanyak 4 guru besar dari Fakultas Psikologi.

13. Sebanyak 2 guru besar dari Fakultas Hukum.

14. Sebanyak 1 guru besar dari Fakultas Administrasi.

Rektor UI Prof. Ari Kuncoro menyampaikan, pengukuhan guru besar ini mencerminkan tekad UI dalam melahirkan pemikir bangsa yang tidak hanya dapat mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi juga turut berkontribusi dalam menangani permasalahan global dan pembangunan yang berkelanjutan.

"Dengan semakin bertambahnya guru besar UI, kami berharap kontribusi UI juga makin berdampak bagi masyarakat dan negara, memperkuat peran UI sebagai lembaga pendidikan unggul, dan memberikan manfaat positif bagi kepentingan publik," jelas Prof. Ari Kuncoro.