Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siswa dari 8 SMP Belajar Film Pendek Terkait Konsep Transformasi Sampah

KOMPAS.com - Sebuah kompetisi film pendek tahunan untuk siswa SMP yang diselenggarakan oleh OSIS SMP Sekolah HighScope Indonesia TB Simatupang, HighScope Film Festival (HiFFest) kembali hadir.

Tema yang diangkat kali ini adalah "Waste Not" dengan motto Reimagining Waste: Stories of Transformation. Tema ini mengajak para pembuat film muda untuk mengeksplorasi konsep transformasi sampah dan dampak mendalamnya dalam membentuk masa depan berkelanjutan.

Para peserta merayakan kekuatan bercerita dalam menginspirasi perubahan dan menunjukkan potensi luar biasa dari sampah sebagai katalis transformasi, inovasi, dan tindakan positif.

Di usianya yang ke-18, HiFFest terus membuka pintu bagi seluruh siswa SMP untuk mengembangkan idenya melalui media film pendek. Dari Sekolah HighScope Indonesia dan sekolah lainnya di seluruh Indonesia.

Tahun ini, HiFFest menampilkan 8 (delapan) judul film pendek karya siswa dari 8 (delapan) sekolah peserta, yaitu Saat Bumi Terjatuh (Sekolah HighScope Indonesia TB Simatupang), dan Sebuah Pesan (Sekolah Paradisa Cendekia).

Kemudian ada Le Parfait (Sekolah Al Azhar 3), Sembarangan (Sekolah Dian Didaktika), Si Luu (Sekolah HighScope Indonesia Bali), Draw The Future (Sekolah Global Mandiri Cibubur 1), Reduce, Reuse, Repeat (SMPIP Baitul Maal), dan Cynosure (SMPIT Auliya).

Dilansir dari siaran pers HighScope, Senin (11/12/2023), memberitahukan rangkaian kegiatan Hiffest 2023 terdiri dari dua tahap, yaitu workshop 2 hari (Movie Workshop) dan acara puncak Awarding Day.

Kegiatan workshop berlangsung dua hari pada November 2023. Di mana para peserta mendapatkan bimbingan dari mentor Film Karnos.

Lokakarya ini mencakup berbagai kelas yang mencakup dasar-dasar pembuatan film. Produksi Film bersama Ario Rubbik, Penulisan Naskah bersama Mutiara Rizki, Akting bersama Ocky Yudiandra, Editing bersama Rizky Amarulloh, dan Scoring bersama Aprimela (White Shoes & The Couples Company).

Awarding Day menampilkan 8 (delapan) judul film di atas, dilanjutkan dengan penilaian dari 5 (lima) juri yang merupakan praktisi dan ahli dibidangnya.

Mereka adalah Angga Dwimas Sasongko (Filosofi Kopi, Nanti Kita Cerita tentang Hari Ini, Mencuri Raden Saleh), Ario Rubbik (The Last Barongsai, Hijabers In Love, Satu Jam Saja), dan Angelica Simperler (Incredible Love, Cinta di dalam Perjodohan, 8 Hari Menaklukan Cowo), Dian Hadipranowo (Komposer, Penata Musik Film), dan Kanya Kamili Priyanti (Gadis Kretek, Gossip Girl Indonesia, Tunnel Indonesia).

Para juri memberikan apresiasi yang tinggi untuk HiFFest 2023. Angga Dwimas Sasongko sangat senang dengan pengalaman pertamanya menjadi juri.

"Kelihatan bahwa anak-anak ini literasinya berkembang dibanding generasi sebelumnya dan itu sangat melegakan," kata dia.

Dian Hadipranowo menyatakan, siswa dari semua SMP ini sangat berbakat. Mereka, kata dia, memiliki kemampuan yang sangat besar untuk melanjutkan apa yang sudah direncanakan.

"Dan mereka sangat konsisten dalam karya-karya yang tadi saya lihat," jelas dia.

Kanya Kamili Priyanti yang merupakan alumni Sekolah HighScope Indonesia TB Simatupang merasa sangat bangga diundang menjadi juri di acara sekolahnya.

"Rasanya sangat surreal, karena benar-benar 15 tahun lalu saya berdiri di stage, present sebuah film, perform, dan hari ini duduk menjadi salah satu juri. Senang sekali melihat perkembangan generasi yang sekarang, dengan teknologi yang lebih mumpuni, dengan pengetahuan yang lebih mudah didapatkan dari Internet," pungkas dia.

Dari hasil HiFfest 2023, juri memperoleh 13 pemenang untuk masing-masing kategori dari 8 sekolah SMP tersebut.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/12/11/195156471/siswa-dari-8-smp-belajar-film-pendek-terkait-konsep-transformasi-sampah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke