Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kemendikbudristek Optimistis 1 Juta Guru Honorer Diangkat Jadi ASN PPPK pada 2024

KOMPAS.com – Pemerintah terus berupaya menuntaskan permasalahan kejelasan status dan kesejahteraan guru honorer yang telah menahun sejak 2019. 

Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meningkatkan pencapaian salah satu program prioritas, yakni seleksi guru aparatur sipil negara pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (ASN PPPK) yang dilaksanakan sejak 2021.

Direktur Jenderal (Dirjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan, pemerintah tengah berupaya agar seluruh rombongan belajar dan mata pelajaran di sekolah negeri diampu guru ASN. 

“Target rekrutmen guru ASN PPPK sejak 2020 adalah 1 juta guru, dan diharapkan hingga 2024 nanti, 1 juta guru honorer itu dapat terangkat (menjadi ASN) semua,” ujarnya.

Dia mengatakan itu dalam webinar Silaturahmi Merdeka Belajar (SMB) berjudul “Praktik Baik Pengangkatan Guru Honorer menjadi ASN PPPK” pada Kamis (9/11/2023).

Nunuk menjelaskan, guru honorer yang telah diangkat menjadi guru ASN PPPK sejak 2021 berjumlah 544.000 orang. 

Pada 2023, Kemendikbudristek masih melangsungkan proses seleksi guru ASN PPPK sehingga nantinya akan ada tambahan sebanyak 296.000 guru ASN PPPK baru. 

“Dengan demikian, jumlah guru yang diangkat menjadi ASN PPPK nanti sudah mencapai lebih dari 800.000 orang,” katanya dalam siaran pers, Sabtu (11/11/2023).

Nunuk juga menjelaskan, Kemendikbudristek memiliki visi untuk menjadikan guru sebagai profesi terhormat, bermartabat, dan membanggakan. 

“Untuk mewujudkannya, kami melakukan berbagai upaya seperti koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga lain yang masuk ke dalam panitia seleksi nasional (panselnas) untuk merumuskan kebijakan seleksi guru ASN PPPK setiap tahun,” katanya. 

Selain itu, panselnas bersama Kemendikbudristek secara intensif mengadakan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah (pemda). Khususnya untuk menyosialisasikan kebijakan dan mendorong pemda agar mengusulkan formasi sesuai dengan kebutuhan yang sudah dihitung. 

Kemudian, Kemendikbudristek juga memastikan pelaksanaan seleksi berjalan dengan baik dan turut membantu memberikan data pendukung untuk Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar bisa merumuskan kebijakan pembiayaan guru PPPK.

Salah satu hal yang dilakukan adalah membantu penyiapan guru mengikuti seleksi dengan memberikan pelatihan mandiri atau online menggunakan learning management system.

Dalam webinar tersebut, hadir tiga narasumber lain, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) Umbu Ngadu Ndamu; guru ASN PPPK 2021 SDN 3 Tekad Tanggamus, Lampung, Avisa Apvif Kusuma; dan guru ASN PPPK 2022 SMP Negeri Nuba Arat,Sikka, NTT, Yulius Edison Dara.

Pada kesempatan itu, Sekda Sumba Timur, NTT Umbu Ngadu Ndamu menjelaskan, guru ASN PPPK di daerahnya berjumlah 1.230 orang. 

“Rinciannya, pada 2020 ada 3 orang, pada 2021 tahap I ada 78 orang dan tahap II ada 50 orang. Lalu, pada 2022 dengan total yang lulus ada 1.099 orang,” ungkapnya.

Umbu menambahkan, daerahnya mendapat 532 formasi pada 2023, tetapi guru honorer yang lolos ke tahap seleksi administrasi hanya 264 orang. 

Oleh karenanya, dia menilai, diperlukan upaya maksimal dari pihak pemda agar para calon ASN PPPK bisa lolos ke tahapan-tahapan berikutnya. 

“Beberapa contoh upaya yang dilakukan sebagai pemda, misalnya dinas pendidikan dan melakukan sosialisasi kepada guru honorer tentang kelengkapan atau persyaratan menjadi guru ASN PPPK,” katanya. 

Umbu menegaskan, pemda juga perlu memperjuangkan kesejahteraan guru honorer, khususnya yang sudah mengabdi selama puluhan tahun.

Pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK merupakan salah satu terobosan yang dilakukan Kemendikbudristek untuk menuntaskan permasalahan guru honorer yang telah terjadi bertahun-tahun. 

Hal itu sejalan dengan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Maka dari itu, program ini disambut baik oleh para guru. 

Adanya perubahan status guru dari honorer ke ASN PPPK sehingga membawa jaminan kesejahteraan ekonomi bagi guru, yang meliputi gaji dan tunjangan profesi. 

Perubahan status tersebut akan memungkinkan lebih banyak guru mengikuti program-program peningkatan kompetensi dan sertifikasi. 

Bermanfaat bagi guru

Guru ASN PPPK 2022 dari SMP Negeri Nuba Arat, Sikka, NTT, Yulius Edison Dara mengatakan, pengangkatan guru honorer menjadi ASN PPPK adalah program yang sangat dibutuhkan dan memberikan banyak manfaat bagi para guru. 

Dia mengaku bersyukur telah mendapatkan jaminan ekonomi untuk keluarga. 

Selain itu, dia juga telah mendapatkan tunjangan profesi, dapat terus mengembangkan keprofesiannya, seperti mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG), serta dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas.

“Ketika ekonomi guru meningkat, maka semangat mengajar pun menjadi lebih meningkat dan murid mendapatkan hak belajar yang lebih berkualitas,” ungkapnya.

Dampak serupa dirasakan pula guru ASN PPPK 2021, SDN 3 Tekad Tanggamus, Lampung Avisa Apvif Kusuma. 

“Dengan menjadi ASN PPPK, saya merasakan dampak positif yang signifikan, yakni meningkatnya status dan kesejahteraan ekonomi,” ujarnya. 

Dia menyebutkan, status itu juga membuka akses yang lebih besar ke program-program pelatihan dan sertifikasi untuk peningkatan kompetensi pribadi, serta mendapatkan rasa aman dalam menjalani karier.

Berdasarkan pengalamannya, Avisa mengemukakan beberapa tips agar lolos dalam proses rekrutmen guru ASN PPPK, yakni memastikan semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap dan akurat agar lolos dalam seleksi dokumen. 

Selanjutnya, aktif mencari informasi terkait persyaratan dan tahap-tahap seleksi, mempersiapkan diri secara mendalam untuk menghadapi ujian, berdiskusi dengan rekan-rekan yang juga mengikuti rekrutmen, dan mencari referensi yang relevan dengan jurusan. 

“Selain persiapan teknis, tidak lupa untuk selalu berdoa,” katanya.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/11/11/115315571/kemendikbudristek-optimistis-1-juta-guru-honorer-diangkat-jadi-asn-pppk-pada

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke