Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dialog ASEAN untuk Kebijakan PAUD: Mengejar Ketertinggalan Pascapendemi Covid

KOMPAS.com - Kemendikbudristek, Sekretariat ASEAN, SEAMEO CECCEP, Tanoto Foundation, dan Asia-Pacific Regional Network for Early Childhood (ARNEC) menggelar "Dialog Kebijakan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ASEAN".

Konferensi Internasional ke-3 tentang PAUD dan Pengasuhan Anak ini berlangsung pada 25-26 Juli 2023.

Dalam "3rd International Conference on Early Childhood Care Education and Parenting (ICECCEP)", Dirjen PAUD Pendidikan Dasar, dan Menengah, Iwan Syahril menegaskan, Kemendikbudristek konsisten lakukan modifikasi kurikulum PAUD agar responsif terhadap perkembangan zaman serta menjalin kolaborasi dengan banyak pihak, termasuk swasta.

“Saya berharap konferensi hari ini menjadi kesempatan bagi negara-negara ASEAN untuk menyatukan berbagai gagasan dengan saling berbagi praktik baik dalam penyediaan layanan PAUD yang berkualitas," ujar Iwan Syahrir.

"Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih baik, dimulai dari komitmen yang lebih kuat dalam meningkatkan kualitas layanan PAUD,” ajak Iwan di hadapan para menteri pendidikan dari 11 negara kawasan Asia Tenggara, duta besar negara-negara Asia Tenggara.

“Besar harapan saya bahwa kita akan terlibat dalam diskusi yang bermanfaat dan bermakna dalam rangka memajukan PAUD di kawasan ASEAN,” tambahnya.

Komitmen bersama Menteri Pendidikan ASEAN

Direktur Southeast Asia Ministers of Education Organization Regional Centre for Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP), Prof. Vina Adriany menjelaskan, dalam konferensi internasional tersebut dibahas 5 topik bahasan pada sesi pararel.

“Dalam konferensi ini akan dibahas seputar Pendidikan Pengasuhan Anak Universal dan Transisi ke Pendidikan Dasar, Pengaruh Lokal & Global pada PAUD, PAUD Holistik dan Terintegrasi, Membangun Ketahanan PAUD, dan Pendidikan Pengasuhan Anak," jelas Prof. Vina.

Dalam kesempatan sama, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry menjelaskan, perkembangan filantropi dalam mendukung pengembangan anak usia dini (PAUD)

“Filantropi terkini sudah mengalami perubahan. Setidaknya ada 4 perubahan strategi filantropi era dahulu dan masa kini. Pertama, dari pemberian amal berubah fokus pada dampak," ungkap Eddy.

"Kedua, dari terfragmentasi menjadi penyelarasan untuk skala besar dan dampak jangka Panjang. Ketiga, dari bekerja sendiri menjadi kolaboratif atau memobilisasi berbagai jenis pendanaan (Pemerintah, organisasi filantropi, lembaga pembangunan dan sektor swasta) Keempat, dari dukungan keuangan saja menjadi pengembangan kapasitas dan bantuan Teknis," lanjut Eddy.

"Perubahan strategi filantropi ini turut mempengaruhi program untuk anak usia dini agar dapat tumbuh dan berkembang optimal," tegasnya.

Sebagai informasi, Dialog Kebijakan dan Konferensi Internasional PAUD bertujuan mendorong penguatan program transformasi PAUD ke SD sebagai upaya mengatasi ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang pada anak usia dini yang sempat diperparah pandemi Covid-19.

Nantinya, selain mendapatkan laporan dari tiap negara (country report), dari sesi dialog kebijakan diharapkan lahir deklarasi atau komitmen bersama para Menteri Pendidikan di Asia Tenggara di bidang PAUD dan scoping study program PAUD di Asia Tenggara.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/07/25/165303971/dialog-asean-untuk-kebijakan-paud-mengejar-ketertinggalan-pascapendemi-covid

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke