Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dokter RSA UGM: Ini yang Harus Dilakukan jika Anak Kejang Demam

KOMPAS.com - Masyarakat pasti sudah sering mendengar istilah kejang demam atau step. Namun, apa yang dimaksud dengan kejang demam itu?

Dilansir dari laman RSA UGM, Jumat (6/1/2023), dr. Rosyida Avicennianing Tyas selaku dokter umum RSA UGM memberikan penjelasannya. Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi akibat peningkatan suhu tubuh.

Lebih sering terjadi pada kondisi demam yang muncul tinggi mendadak dengan peningkatan suhu yang tajam.

Akan tetapi, tidak semua anak rentan mengalami kejang demam. Sebab, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya kejang demam pada anak.

Seperti riwayat keluarga dengan kejang demam, demam dengan suhu tubuh yang tinggi, riwayat berat badan lahir rendah, lahir prematur, dan anak dengan keterlambatan tumbuh kembang.

Selain itu, gejala kejang demam berupa hentakan berulang pada tungkai dan lengan, mata mendelik ke atas, dan kehilangan kesadaran.

Adapun kejang demam banyak terjadi pada anak di rentang usia 6 bulan hingga 5 tahun dan tidak berkaitan dengan kelainan di otak, gangguan elektrolik ataupun gangguan metabolik pada tubuh.

Tipe kejang demam

Ia menjelaskan dua tipe kejang demam yang bisa terjadi pada anak, yakni:

1. Kejang demam sederhana

Yaitu ketika bangkitan kejang hanya terjadi sebentar, biasanya berhenti sendiri kurang dari 5 menit, dan tidak berulang dalam 24 jam. Sebanyak 80 persen kejang demam termasuk ke dalam kejang demam sederhana.

2. Kejang demam kompleks

Yaitu ketika bangkitan kejang terjadi lebih dari 15 menit, berulang dalam 24 jam, atau bangkitan hanya terjadi di sebagian tubuh.

Penanganan kejang demam

Jika anak kejang demam di rumah, berikut ini penanganan awalnya:

1. Tetap tenang dan jangan panik.

2. Longgarkan pakaian yang ketat, terutama di sekitar leher.

3. Bawa si kecil ke tempat yang aman, hindari sudut tajam benda–benda sekitar anak dan cegah agar tidak jatuh.

4. Beri ruang yang cukup untuk si kecil agar bisa bernapas baik, jangan berkerumun di dekat anak.

5. Jika si kecil tidak sadarkan diri, letakkan ia dalam posisi miring.

6. Bila ada muntah, bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidungnya.

7. Ukur suhu, awasi, catat bentuk dan lama kejang yang terjadi.

8. Dampingi si kecil selama dan sesudah kejang.

9. Jika kejang masih berlangsung lebih dari 5 menit, segera berikan obat anti-kejang melalui dubur atau bawa ke IGD terdekat.

10. Jangan memasukkan barang apa pun (sendok, jari, atau kain) ke dalam mulut.

Tips persiapan hadapi anak yang berisiko kejang demam

1. Jika si kecil demam:

  • Berikan penurun panas parasetamol sesuai aturan.
  • Kompres badan si kecil dengan kain dan air
  • Berikan cairan lebih banyak dengan makan dan minum lebih sering
  • Pantau BAK si kecil, jika lebih dari 6 jam tidak BAK segera bawa ke IGD.

2. Gunakan diazepam melalui dubur sesuai anjuran dokter, jika si kecil mengalami kejang di rumah.

3. Konsultasikan obat kejang yang perlu disiapkan di rumah dengan dokter Anda karena sebagian besar kejang demam tidak membutuhkan obat rutin.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/01/09/173154571/dokter-rsa-ugm-ini-yang-harus-dilakukan-jika-anak-kejang-demam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke