Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karnaval HUT Ke-266 Kota Yogyakarta: SMPN 8 Ajak Siswa Lestarikan Kebudayaan

KOMPAS.com - Dalam rangkaian HUT ke-266 Kota Yogyakarta, semua siswa sekolah di wilayah Kota Yogyakarta mengadakan karnaval dengan jadwal berbeda-beda.

HUT Kota Yogyakarta sebenarnya jatuh pada 7 Oktober. Namun, rangkaian karnaval yang diadakan masing-masing sekolah masih berlangsung.

SMPN 8 Yogyakarta juga turut memeriahkan HUT ke-266 Kota Yogyakarta dengan mengadakan karnaval, Rabu (5/10/2022).

Karnaval SMPN 8 Yogyakarta ini diikuti 1.000 peserta yang terdiri dari siswa, guru, karyawan, dan semua warga sekolah.

Yogyakarta sebagai kota pendidikan, budaya, dan perjuangan

Kepala SMPN 8 Kota Yogyakarta Dra. Binarsih Sukaryanti, MPd. mengatakan, tema karnaval SMPN 8 Yogyakarta ini menggambarkan Yogyakarta sebagai kota pendidikan, kota budaya, dan kota perjuangan. Hal ini terlihat dari kostum yang digunakan para siswa dan guru.

Binarsih menerangkan, kelas 9 memakai kostum profesi untuk menggambarkan Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan.

"Pendidikan dalam hal ini digambarkan dengan profesi. Siswa memakai kostum profesi untuk menggambarkan cita-cita mereka di masa yang akan datang. Dengan memakai kostum profesi ini juga diharapkan siswa bisa mewujudkan cita-cita mereka kelak," kata Binarsih kepada Kompas.com, Rabu (5/10/2022).

Karnaval SMPN 8 Yogyakarta juga mengangkat tema Kota Yogyakarta sebagai kota budaya. Siswa kelas 8 mengenakan kostum yang menonjolkan kekayaan budaya bangsa Indonesia berupa baju adat Jawa, baju adat Nusantara, dan tari tradisional.

Binarsih menekankan, Yogyakarta dikenal memiliki kebudayaan yang sangat kental sehingga dengan mengangkat tema budaya dalam karnaval, siswa bisa nguri-uri atau melestarikan kebudayaan.

"Siswa diharapkan tidak melupakan tetap nguri-uri budaya Jawa. Mereka bisa mengikuti perkembangan zaman sebagai generasi milenial namun tanpa tercerabut dari budaya Indonesia, khususnya budaya Yogyakarta," papar Binarsih.

Dia menjelaskan, budaya Kota Yogyakarta penuh dengan unggah-ungguh atau tata krama. Sehingga, siswa bisa memahami dan mengimplementasikan dengan sikap menghormati dan menghargai orang lain.

"Dengan siswa menghormati orang yang lebih tua, menghargai temannya dan menyayangi yang lebih muda bisa mencegah aksi perundungan juga," ungkap Binarsih.

Binarsih menambahkan, tema lain dalam karnaval SMPN 8 Yogyakarta adalah Kota Yogyakarta sebagai kota perjuangan. Tema perjuangan ini dibawakan siswa kelas 7 dengan menggunakan kostum pahlawan.

Dia menekankan, generasi muda tidak boleh melupakan sejarah. Para siswa diharapkan bisa mengadopsi semangat dari para pahlawan yang dulu berjuang demi bangsa Indonesia.

Sehingga, sebagai pelajar, semangat belajarnya juga harus tinggi untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan.

"Belajarnya juga harus semangat untuk melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan. Etos kerja dan semangat sama seperti para pahlawan saat memperjuangkan kemerdekaan," tandas Binarsih.

Dalam pelaksanaan karnaval, lanjut Binarsih, rute yang dilalui tidak mengutamakan orang harus berhenti untuk menonton dan menimbulkan kemacetan. Sebab, karnaval HUT ke-266 Kota Yogyakarta dari SMPN 8 menekankan karnaval yang ramah lalu lintas.

"Rombongan dibagi menjadi 3 kelompok. Kelompok 1 jalan dulu, kemudian ada jeda baru kelompok berikutnya. Sehingga, tetap menghargai lalu lintas, pengguna jalan yang lain, dan keamanan para siswa juga," tutup Binarsih.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/05/144700971/karnaval-hut-ke-266-kota-yogyakarta-smpn-8-ajak-siswa-lestarikan-kebudayaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke