Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hari Batik Nasional 2022: Dulu Hanya Dipakai Raja dan Keluarganya

KOMPAS.com - Hari Batik Nasional diperingati tiap tanggal 2 Oktober. Kain batik merupakan salah satu wastra nusantara atau kain tradisional yang pesonanya sudah mendunia.

Peringatan Hari Batik Nasional tiap tanggal 2 Oktober ini juga tak terlepas dari kebijakan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO yang menetapkan batik sebagai salah satu warisan budaya dunia. Tepatnya pada 2 Oktober 2009 silam.

Sebagai generasi muda, tidak hanya perlu tahu bahwa Hari Batik Nasional diperingati tiap tanggal 2 Oktober. Tetapi juga perlu tahu sejarah batik hingga ragam motifnya.

Merangkum dari petabudaya.belajar.kemdikbud dan berbagai sumber lainnya, keberadaan batik sebenarnya sudah ada sejak zaman dahulu.

Sejarah batik

Kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan ke-XVIII atau awal abad ke-19.

Batik yang dihasilkan adalah batik tulis sampai awal abad ke-20 dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920.

Kata "batik" berasal dari kata "ambatik" yang artinya sebuah kain dengan banyak titik. Akhiran-tik berarti titik, tetes atau ujung yang dipakai untuk membuat sebuah titik.

Batik juga berasal dari bahasa Jawa "tritik". Kata "batik" berasal dari gabungan dua kata bahasa Jawa: "amba", yang bermakna "menulis" dan "titik" yang bermakna "titik”.

Batik secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad 17 yang ditulis dan dilukis pada daun lontar.

Kesenian batik merupakan kesenian menggambar pola di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu.

Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam keraton saja. Kemudian hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya.

Karena banyak dari pengikut raja yang tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa keluar keraton dan dikerjakan ditempatnya masing-masing.

Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang.

Kain batik yang awalnya hanya pakaian keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi atau Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2 Oktober 2009.

Saat itu motif atau pola batik masih didominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembangan. Yaitu dari corak-corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber dan sebagainya.

Melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang dikenal hingga sekarang ini.

Kerajinan batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya.

Menurut UNESCO, batik dinilai identitas bangsa Indonesia dan menjadi bagian penting seseorang di Indonesia sejak lahir hingga meninggal.

Ragam motif batik paling populer di Indonesia

Sebagai salah satu kain tradisional asli Indonesia, motif kain batik ada banyak sekali. Bahkan tiap motif batik memiliki makna yang berbeda. Selain motif yang beragam, batik dari tiap-tiap daerah juga memiliki ciri khas

Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, ada 5 motif batik yang cukup populer di Indonesia. Motif batik paling populer di Indonesia tersebut antara lain:

1. Motif Batik Kawung

Ciri khas dari motif batik kawung adalah bentuknya yang seperti irisan buah kawung atau kolang-kaling. Motif kawung membawa makna kesucian dan panjang umur.

Dulunya batik kawung hanya digunakan oleh kalangan tertentu saja, atau biasanya diperuntukkan bagi sentana dalem atau orang-orang yang memiliki hubungan keluarga Raja.

2. Motif Batik Parang

Motif batik parang merupakan motif khas Jawa yang paling populer. Ciri khas motif batik ini adalah bentuk diagonal yang tegas.

Sekilas, susunan motif batik parang menyerupai huruf S, atau ombak laut yang saling berkaitan tidak terputus. Konon, motif batik parang telah eksis sejak masa Mataram Islam.

Secara filosofis motif batik parang membawa pesan untuk tidak pernah menyerah. Sedangkan kontinuitas pada motif parang memberikan filosofi sebuah perjuangan yang tidak pernah putus.

3. Motif Batik Sidomukti

Motif batik sidomukti berasal dari Solo, Jawa Tengah. Batik ini dibuat dengan zat pewarna soga (cokelat) alami. Bentuk motifnya meliputi kombinasi antara beragam ornamen yang rumit, seperti bunga dan kupu-kupu.

Secara filosofi, motif batik sidomukti memiliki makna kemakmuran dan kesejahteraan. Umumnya motif batik sidomukti dikenakan pada upacara adat.'

4. Motif Batik Megamendung

Salah satu motif batik khas Cirebon yang populer adalah motif megamendung. Nama megamendung sendiri berarti awan sejuk. Konon inspirasi motif batik ini adalah bentuk awan pada genangan air hujan dan cuaca mendung.

Kekhasan motif megamendung adalah pola garis awan dengan bentuk yang agak lonjong. Komposisi warna dasar motif ini adalah merah dan biru yang menggunakan tujuh gradasi warna.

5. Motif Batik Simbut

Batik simbut memiliki motif berbentuk menyerupai bentuk daun talas. Motif batik simbut merupakan salah satu motif khas dari Banten, yang awalnya diciptakan oleh suku Baduy. Namun seiring berjalannya waktu motif batik simbut kian menyebar ke seluruh penjuru Banten.

Ciri khas motif batik khas Banten ini adalah warnanya yang cenderung cerah, namun tetap tidak mencolok. Garis yang digunakan dalam motif batik simbut cenderung tebal dan berukuran besar.

Demikian sejarah batik yang perlu diketahui generasi muda zaman sekarang. Batik telah mendapat pengakuan dunia sehingga memotivasi generasi muda untuk bangga dengan batik dan menjaga budaya warisan ini hingga dikenal dan terus lestari hingga masa yang akan datang.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/03/060200771/hari-batik-nasional-2022--dulu-hanya-dipakai-raja-dan-keluarganya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke