Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Teknik Storytelling: Buat Presentasi Lebih Hidup dan Berarti

Oleh: Fauzi Ramadhan dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - "Storytelling is the most powerful way to put ideas into the world today." —Robert McKee

Dunia kerja menuntut kita untuk bisa tampil sempurna di hadapan orang-orang. Selain itu, kita juga harus memiliki kemampuan persuasi yang baik sehingga mudah meyakinkan orang lain.

Kita tak bisa menampik bahwa tuntutan ini memang tidak mudah untuk dipenuhi. Akan tetapi, bukan berarti keterampilan untuk memenuhi tuntutan ini tidak bisa dipelajari.

Storytelling adalah salah satu cara efektif untuk mengatasinya. Melalui keterampilan ini, kita dilatih untuk mampu membawakan topik pembicaraan kerja dengan lebih berkesan, percaya diri, dan menyenangkan.

Keterampilan ini akan sangat berguna ketika melakukan presentasi kerja, entah itu kepada rekan, atasan, atau klien, sehingga mereka tidak cepat bosan mendengarkan apa yang kita sampaikan.

Lantas, bagaimana cara menerapkan storytelling yang tepat di lingkungan profesional, khususnya saat melakukan presentasi kerja?

Melalui siniar (podcast) OBSESIF edisi Less Than 10 episode “Presentasi Anti-Boring dengan Teknik Storytelling”, kita akan disuguhkan kiat-kiat melakukan storytelling yang diadaptasi dari buku mega best seller Gramedia bertajuk Bicara Itu Ada Seninya oleh Oh Su Hyang.

Bicara Itu Ada Seninya ditulis oleh Oh Su Hyang, seorang dosen sekaligus pakar komunikasi ternama dari Korea Selatan.

Dikutip dari Kompas Buku, secara singkat, buku ini membahas kiat berkomunikasi dengan baik dan tepat. Buku ini sangat direkomendasikan bagi kita yang mempunyai masalah komunikasi dengan orang lain.

Dari sekian banyak pembahasan mengenai komunikasi, salah satu daya tarik dari buku ini adalah pembahasan tentang kekuatan storytelling.

Apa Itu Storytelling?

Storytelling merupakan penggabungan dua kata Bahasa Inggris, yaitu story (cerita) dan telling (penceritaan).

Dengan demikian, secara singkat storytelling dapat didefinisikan sebagai kegiatan bercerita atau menyampaikan cerita. Orang yang melakukan storytelling disebut sebagai storyteller.

Berangkat dari definisi tersebut, bisa disimpulkan bahwa storytelling merupakan kegiatan yang sudah kita lakukan sehari-hari. Misalnya, curhat ke sahabat, cerita soal pengalaman lucu ke teman, dan lain sebagainya.

Namun, dalam dunia ilmu komunikasi, storytelling bukan sekadar menyampaikan cerita seperti yang dicontohkan tadi. Cambridge Dictionary mendefinisikan storytelling sebagai sebuah seni dalam menyampaikan cerita.

Selain itu, dikutip dari Kompas Buku, menurut Doug Stevenson, konsultan ahli presentasi dan pelatih teknik mengajar terbaik di Amerika Serikat, storytelling merupakan cara untuk memperkenalkan diri yang sangat efektif, tidak hanya untuk wawancara, tetapi juga dalam pertemuan bisnis ataupun pribadi.

Keterampilan berbicara ini dapat dipelajari tidak hanya untuk mereka yang ingin menjadi pembicara, tetapi juga para pekerja yang berkecimpung di dunia profesional.

Menerapkan Storytelling di Dunia Profesional

Storytelling merupakan salah satu metode berkomunikasi yang penting dalam dunia profesional. Melalui keterampilan tersebut, kita dapat secara persuasif mengajak lawan bicara, khususnya atasan atau klien, untuk mendengarkan dan meyakini penuh pesan yang disampaikan.

Dalam Harvard Business Review, Nancy Duarte, seorang penulis dan pembicara ternama asal Amerika Serikat, menemukan bahwa para pembicara andal dalam dunia profesional ternyata menggunakan teknik yang sama dengan para storyteller.

“Mereka mengingatkan para audiens tentang keadaan yang sedang dihadapi (status quo). Kemudian, mereka mengungkapkan sebuah solusi menuju jalan yang lebih baik dengan memberikan gambaran permasalahan yang perlu diselesaikan,” ungkap Nancy.

Dari penggambaran tersebut, audiens lalu memahami apa yang sedang terjadi sesungguhnya. Hal ini terjadi secara berurutan dan berulang yang kemudian diakhiri dengan sebuah penyelesaian konflik.

Misalnya, kita berusaha menjelaskan tentang evaluasi kerja selama sekian periode dalam sebuah presentasi. Alih-alih hanya menggunakan angka dan tabel, kita bisa bercerita tentang konflik dan tantangan yang terjadi selama periode berlangsung.

Agar tidak membosankan, jangan lupa sisipi dengan solusi. Lakukan ini secara berulang, tetapi jangan lupa berikan solusi konklusi di akhir.

Dalam buku Bicara Itu Ada Seninya, disebutkan pula tahap-tahap melakukan storytelling yang baik. Penasaran? Coba dengarkan kiat-kiat yang sudah dirangkum melalui siniar OBSESIF edisi Less Than 10 episode “Presentasi Anti-Boring dengan Teknik Storytelling”.

Tak hanya soal storytelling di dunia profesional, dalam musim keenamnya, siniar ini juga membahas tips-tips seputar soft skill esensial, pengembangan diri, dan persiapan karier untuk kalian para fresh graduate atau first jobbers!

Dengarkan OBSESIF di Spotify atau akses melalui tautan berikut dik.si/obsesifS6E2.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/12/180000071/teknik-storytelling--buat-presentasi-lebih-hidup-dan-berarti

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke