Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mencegah Sakit Jantung Saat Usia Muda dari Dokter RS UNS

KOMPAS.com - Saat ini, banyak penyakit yang mengintai siapa saja. Karena itu, setiap orang harus bisa menjaga pola hidup sehat agar terhindar dari berbagai penyakit.

Tak terkecuali penyakit jantung. Salah satu organ tubuh yang sangat vital bagi manusia. Maka harus dijaga dengan baik.

Berbicara penyakit jantung, dokter spesialis jantung Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Habibie Arifianto, dr.,SpJP (K)., M.Kes., bahkan memberi peringatan bahaya penyakit jantung pada “generasi jompo”.

Apa itu "generasi jompo"? Generasi jompo adalah istilah bagi mereka yang masih berusia muda namun mudah kelelahan, pegal-pegal, bahkan sakit meski tidak “melakukan apa-apa”.

Mereka yang mendapat label tersebut seharusnya masih bugar secara fisik, namun sudah lekat dengan koyo, minyak angin, kebanyakan rebahan, dan malas untuk bergerak apalagi olahraga.

Menurut dr. Habibie, kebiasaan buruk tersebut tidak baik bagi kesehatan jantung. Khususnya bagi mereka yang kecanduan merokok, nge-vape, dan mengonsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan natrium atau garam.

"Di samping itu, juga menurunkan kebugaran dan kapasitas paru serta jantung sehingga lebih mudah ngos-ngosan," ujarnya seperti dikutip dari laman resmi UNS, Kamis (30/6/2022).

Tentu, jika seseorang jarang bergerak maka menyebabkan muscle wasting atau pengecilan masa otot rangka yang berakibat pada frailty atau keringkihan.

"Kalau sudah ringkih biasanya akan mengakibatkan masalah di seluruh organ, bukan hanya jantung," ungkapnya.

Jarang bergerak jadi satu penyebab

Maka dari itu, kesehatan jantung erat kaitannya dengan kebugaran fisik. Jadi, generasi jompo yang jarang bergerak tentu dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Tapi jika mau bergerak, maka manfaat yang didapat termasuk olahraga, adalah memperbaiki fungsi pembuluh darah sehingga bisa mencegah penggumpalan darah.

Tak hanya itu, aktivitas fisik dan olahraga juga bisa menurunkan tekanan darah, gula darah, dan lipoprotein yang semuanya merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular.

"Dengan inaktifitas fisik tentu saja tidak memperoleh benefit dari olahraga yang tadi sudah disebutkan," tambah dr. Habibie.

Karenanya, ia juga menekankan bahwa penyakit jantung bukanlah penyakit umur. Jadi, generasi muda juga bisa masuk ke dalam kelompok risiko.

Generasi jompo yang malas bergerak dapat mengalami tekanan darah tinggi, dislipidemia (kelainan metabolisme lipid), serta diabetes alias penyakit kencing manis.

Faktor-faktor itu sebagai biang di balik rasa kaku di tengkuk, pegal-pegal di seluruh tubuh, sering kencing, dan sakit-sakitan. Maka dari itu, tidak mengherankan jika generasi jompo belakangan mengeluhkan hal ini.

Sedangkan jika mulai merasakan nyeri di bagian dada saat beraktivitas dan napas terengah-engah, maka penyakit jantung semakin meningkat.

Maka, generasi jompo berisiko mengalami penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner dan gagal jantung. Bahkan tidak menutup kemungkinan mereka terserang stroke dan kegagalan fungsi ginjal.

Hindari sering begadang

Dokter Habibie menjelaskan, begadang sebaiknya tidak dibiasakan karena tidak baik bagi kesehatan jantung. Kebiasaan buruk ini dikhawatirkan mengganggu irama alamiah tubuh atau ritme sirkardian.

"Saat istirahat, tubuh akan didominasi oleh sistem saraf parasimpatis, di mana biasanya jantung akan melambat sehingga kebutuhan oksigen dan nutrisi tidak terlalu banyak," jelasnya.

Di sisi lain, begadang juga mempercepat laju jantung karena pengaruh dari sistem saraf simpatis. Hal ini yang disebut dr. Habibie meningkatkan faktor risiko independen penyakit kardiovaskular.

Cara mencegah sakit jantung saat usia muda

Saat ini, penyakit jantung banyak menyerang orang-orang yang berusia muda. Padahal, penyakit ini dulunya dialami oleh mereka yang berusia 40-60 tahun.

Maka dari itu, mulailah kebiasaan sehat supaya terhindar dari risiko terkena penyakit jantung di kemudian hari. Dokter habibie memberikan cara mencegaj sakit jantung saat usia muda.

Yaitu, memilih jenis olahraga yang tepat menurut prinsip frequency, intensity, time and type (FIIT).

1. Frekuensi (olahraga) minimal empat kali per minggu.

2. Intensitas moderat dengan target laju jantung saat olahraga 70-80 persen dari laju jantung maksimal 220 bergantung usia.

3. Time atau waktu 30-40 menit tiap olahraga.

4. Tipe olahraga aerobik lebih diutamakan.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/06/30/203900471/cara-mencegah-sakit-jantung-saat-usia-muda-dari-dokter-rs-uns

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke