Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Yuk Intip Tips Jadi Konten Kreator ala Alumnus Unair

KOMPAS.com - Konten kreator jadi salah satu profesi yang banyak diincar anak muda zaman muda sekarang. Hal ini juga selaras dengan perkembangan teknologi digital saat ini.

Saat ini seorang konten kreator juga banyak dicari oleh dunia kreatif di Indonesia. Selain bisa memberikan informasi bermanfaat bagi masyarakat dengan konten yang dibikin, menjadi konten kreator juga bisa menghasilkan cuan lho.

Alumnus Gizi Universitas Airlangga (Unair) Mochammad Rizal yang juga seorang konten kreator media sosial aktif membagikan tips gaya hidup sehat, olahraga, menjaga kebugaran, dan menurunkan berat badan.

Rizal memilih aktif di media sosial karena suka mengajar dan memberikan kebermanfaatan ke banyak orang. Selain itu, menurutnya media sosial lebih bisa menjangkau masyarakat terkini.

"Ibaratnya, kalau edukasi program Puskesmas biasanya tertarget. Umumnya hanya dihadiri kurang dari 50 orang, butuh tempat khusus, dan lain-lain. Tetapi dengan menggunakan media sosial, bahkan bisa menjangkau 100.000 orang dengan sekali posting" kata mahasiswa yang sedang studi S2 di Cornell University seperti dikutip dari laman Unair, Jumat (27/5/2022).

Tips menjadi konten kreator

Selanjutnya, pemilik akun @rizalnutritionist ini juga membagikan tips dan trik dalam pemilihan topik konten. Ia berhasil membuat kedekatan dengan para audiens berkat kerecehannya.

1. Topik yang sederhana

"Pemilihan topik itu yang penting tidak terlalu rumit dan mudah dipahami oleh audience," terang Rizal.

2. Tentukan Niche

Ia menyarankan untuk memilih niche atau topik spesifik yang mau dibahas. Artinya, tidak membahas semua agar memiliki ciri khas dalam personal branding.

"Misalkan, saya fokus dalam hal edukasi gizi, tapi spesifik ke gaya hidup sehat, olahraga, kebugaran, dan penurunan berat badan. Maka, Saya jarang atau tidak pernah membahas gizi penyakit, gizi kecantikan, gizi masyarakat, gizi anak stunting/MPASI, dan sejenisnya. Fokus pada satu tema spesifik," papar penulis buku Paham Gizi Sebelum Resepsi tersebut.

3. Langganan website

Rizal menambahkan dalam pemilihan topik konten edukasi bisa dengan berlangganan website/mailist/informasi/akun lain/keywords yang berhubungan dengan topik yang dipilih.
Tak heran, konten edukasinya kerap mengandung kerecehan joke bapak-bapak karena mengikuti tren.

"Dari tren yang viral, kita bisa masuk aja dulu, sembari ikut ritmenya," imbuhnya.

4. Question and Answer (QnA)

Menurutnya, dengan sering membuka QnA, konten kreator menjadi mengetahui kebutuhan audience yang sebenarnya.

Rizal membagikan kiat dalam menyeimbangkan kehidupan kuliah dengan membuat konten. Ia mengatakan, melakukan produksi konten setiap seminggu sekali sebagai stok satu pekan ke depan.

"Jadi, sebenarnya tidak terlalu banyak membutuhkan waktu kalau untuk bikin kontennya. Justru yang menyita lebih banyak waktu itu untuk menciptakan engagement dengan audience. Namanya sosial media, berarti di situ kita harus hidup bersosial," paparnya.

Rizal menambahkan setelah post konten jangan langsung ditinggal. Artinya, harus ada interaksi, balas komen netizen, komen, dan like di akun-akun sejenis, bikin story secara berkala, dan sebagainya.

Sebagaimana kondisi luar negeri, banyak pejalan kaki yang melakukan aktivitasnya dari satu tempat ke tempat lainnya.

"Saya bisa 20-30 menit sekali jalan kaki menuju ke kampus atau ke tempat lainnya. Maka, di momen jalan kaki itulah, saya gunakan untuk berinteraksi dengan audience," imbuh dia.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/05/28/070000271/yuk-intip-tips-jadi-konten-kreator-ala-alumnus-unair

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke