Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menghidupkan Data untuk Pengambilan Keputusan Lebih Baik

Menyajikan data yang tidak akurat serta tidak relevan mengakibatkan hasil analisis yang lemah dan pada akhirnya membuat pengambilan keputusan yang tidak tepat. Untuk mengatasinya, perlu dilakukan analisis yang memahami gambaran besar masalahnya, yaitu dengan menghubungkan data-data yang diperoleh (connecting the dots).

Pada serial terakhir artikel mengenai data ini, kita akan membahas visualisasi data yang komunikatif dan efektif bagi audiens serta memanfaatkanya untuk mengambil keputusan bagi organisasi.

Maksud dari ‘connecting the dots’ adalah mengumpulkan titik-titik kumpulan data yang tersebar, menjadi sebuah rangkaian cerita atau kejadian. Dalam mengumpulkan suatu data, kita harus melihat bagaimana data-data tersebut dapat saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya.

Data bisa menjadi sebuah potongan-potongan teka-teki (puzzle) yang harus dikelompokkan terlebih dahulu, dan ketika digabungkan dengan potongan lainnya, bisa memberikan suatu kesimpulan atau wawasan yang bermanfaat dan berdampak bagi organisasi.

Data dikumpulkan, diolah, dan dianalisis untuk keperluan tertentu, seperti memberikan informasi bagi pembacanya. Namun, pembaca data ini bisa datang dari berbagai kalangan dan latar belakang. Dengan demikian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memvisualisasikan data agar mudah tersampaikan dan dimengerti oleh semua orang tanpa terkecuali.

Seperti yang diungkapkan oleh Bill Shander (2013) bahwa menjelaskan ide kompleks kepada audiens membutuhkan tingkat personalisasi, detail, dan keterbukaan yang diberikan melalui visualisasi interaktif.

Oleh karena itu, ada tiga pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam memikirkan cara terbaik menyajikan data, informasi, dan analisis yaitu: (1) objektif yang hendak dicapai; (2) karakteristik audiensnya, dan (3) media apa yang digunakan.

Pertanyaan-pertanyaan ini penting untuk mengerucutkan dan memfokuskan jenis, gaya, dan materi presentasi untuk menyampaikan pesan. Setelah menjawab ketiga poin ini, kamu dapat berpikir tentang aspek-aspek yang lebih praktis mengenai bagaimana konten akan disusun dan memformatnya secara visual.

Menyesuaikan tampilan data yang akan disajikan kepada audiens perlu diperhatikan penyajiannya. Visualisasi yang disajikan dalam media digital akan berbeda dengan media cetak.

Di media digital data dapat digambarkan lebih interaktif dengan menggunakan warna dan teks yang sederhana pada presentasi yang formal. Sementara pada media cetak, hal tersebut sangat terbatas.

Pada konteks yang lebih kasual, penggunaan grafik (chart) dapat disesuaikan dengan data yang dimiliki. Sebagai contoh, grafik garis (line chart) digunakan untuk menampilkan tren data selama periode waktu tertentu dan grafik kolom (column chart) menunjukkan perubahan data atau menggambarkan perbandingan data.

Selain itu, memberikan anotasi atau keterangan untuk grafik yang telah dibuat. Anotasi akan membuat informasi dalam grafik menjadi lebih jelas, tidak ambigu, serta membantu pembaca memahami visualis data yang ditampilkan.

Dalam memvisualisasikan data, ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan.

Pertama, menarik secara visual. Ketertarikan pengguna dalam membaca dan menerima informasi akan meningkat apabila data ditampilkan secara menarik, baik secara warna, gaya tulisan, atau label.

Kedua, visualisasi data yang baik adalah yang mudah diakses, dipelihara, serta dimodifikasi di masa depan.

Ketiga, memberi pengguna informasi yang benar dan sesuai. Menyampaikan informasi harus dapat dipertanggung jawabkan.

Oleh karena itu, setiap informasi yang diberikan harus berdasarkan fakta yang ada. Organisasi tidak boleh mengubah dan/atau memanipulasi data yang bisa membohongi audiens. Terakhir, dapat diakses oleh perangkat apa pun, kapan saja, dan di mana saja.

Setelah memvisualisasikan data pada audiens, selanjutnya adalah mengambil keputusan yang berdasarkan pada data, fakta, dan metrik. Bukan membuat keputusan berdasarkan firasat, opini, atau pengalaman. Hal ini dilakukan untuk membantu mengambil keputusan bisnis strategis yang selaras dengan tujuan dan sasaran organisasi.

Menjadi organisasi yang digerakkan oleh data membutuhkan lebih dari sekadar teknologi hebat dan data berkualitas. Organisasi yang tidak terbiasa mengambil keputusan berdasarkan data, pada umumnya disebabkan oleh budaya dan proses yang tidak selaras dengan langkah-langkah dalam menganalisis data (Sudheesh Nair, 2020). Misalnya, data mungkin menjadi bagian dari setiap keputusan yang dibuat, tetapi karyawan sudah membuat keputusan terlebih dahulu, kemudian mencari data untuk mendukungnya.

Maka dari itu, dalam pengambilan keputusan ada beberapa langkah yang harus diperhatikan agar data yang sudah dikumpulkan dan dianalisa memberikan keputusan terbaik yang bisa memberikan dampak tercapainya tujuan dari organisasi.

1. Menentukan tujuan

Menentukan tujuan sangat penting karena menentukan alur dari analisa dan pengambilan keputusan.

2. Mengumpulkan informasi

Validasi dari instrumen pengumpulan data serta kualifikasi pengumpulan data diperlukan untuk memperoleh data yang berkualitas.

3. Mengembangkan pilihan

Mempertimbangkan pro dan kontra dari setiap hasil analisa yang sesuai dengan tujuan organisasi dan keputusan yang dirasa kurang memberikan keuntungan bagi organisasi. Pengembangan dilakukan berkali-kali dan tidak terburu-buru untuk menghasilkan analisis terbaik dan efektif.

4. Mengevaluasi dan memutuskan

Evaluasi merupakan kegiatan penilaian di akhir kegiatan analisa sebelum keputusan akan diambil untuk melihat capaian. Dalam membuat keputusan kriteria keberhasilan yang dipilih ikut digunakan sebagai pertimbangan. Hal ini berguna untuk menjadi tolok ukur dalam mengevaluasi hasil keputusan.

5. Mengimplementasi

Dalam hal ini, berbagai risiko perlu diperhatikan sebagai konsekuensi dalam pengambilan keputusan, yaitu dengan membuat rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin dijumpai dalam penerapan keputusan.

6. Memantau konsekuensi

Hasil dari implementasi keputusan harus selalu dimonitor untuk melihat efektivitas dari hasil analisa.

Kesimpulannya, dalam mengambil keputusan pemimpin harus menentukan permasalahan terlebih dahulu dan menentukan tujuan apa yang ingin dicapai dari permasalahan tersebut.

Dengan begitu, tim bisa menentukan data apa saja yang ingin dikumpulkan dan bagaimana data tersebut akan dikumpulkan. Kemudian, bagaimana data-data ini akan diolah dan dianalisis untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Ketika keputusan sudah diambil, maka akan dilakukan evaluasi dan pemantauan agar organisasi terus bergerak menuju penyelesaian dan pencapaian tujuan.

Ingin mengetahui lebih lanjut mengenai peran data dalam pengambilan keputusan organisasi yang tepat? Simak kursus online Data-Driven, Solusi Pertumbuhan Organisasi Masa Kini untuk membantumu dalam mengambil keputusan berdasarkan data.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/24/160052971/menghidupkan-data-untuk-pengambilan-keputusan-lebih-baik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke