BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Prasetiya Mulya
Salin Artikel

Gelar Wisuda, Universitas Prasetiya Mulya Harap 1.022 Lulusan Beri Kemajuan bagi Masyarakat Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com – Universitas Prasetiya Mulya sukses melepas 1.022 lulusan dari jenjang S1 dan S2 pada wisuda bertajuk “Pemupukan Persepsi Sains yang Positif dan Pemajuan Bisnis Berbasis STEM di Indonesia”, Selasa (7/12/2021).

Jumlah tersebut terdiri dari 736 wisudawan program sarjana dan 286 lulusan dari program magister.

Pada wisuda 2021, dua program baru Universitas Prasetiya Mulya, yakni S1 School of Business and Economics (SBE) dan S1 School of Applied Sciences, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) berhasil menelurkan wisudawan perdana.

Untuk program SBE, lulusan perdana berasal dari program studi (prodi) Ekonomi Bisnis dan Hospitality Business. Sementara, program STEM meluluskan mahasiswa dari prodi Matematika Bisnis, Teknologi Bisnis Pangan, Teknologi Bisnis Digital, Teknik Sistem Komputer, Teknik Energi Terbarukan, dan Desain Produk.

Pada sambutan acara wisuda yang digelar secara hibrida tersebut, Rektor Universitas Prasetiya Mulya Profesor Djisman Simandjuntak berharap, wisudawan dapat membawa kemajuan bagi masyarakat Indonesia melalui ilmu yang didapat.

Djisman melanjutkan, ilmu atau sains bisa menjadi salah satu cara untuk meraih kesuksesan. Dengan ilmu, manusia akan berada di koridor yang tepat dalam memajukan peradaban.

Meski begitu, Djisman juga mengingatkan bahwa ilmu perlu diimbangi dengan insting dan berbagai nilai kebaikan. Dengan begitu, kesuksesan dapat membawa kemuliaan bagi banyak orang.

“Kami berharap kalian semua dapat menjadi duta perubahan dan kemajuan, terutama dalam hal entrepreneurship,” ujar Djisman.

Selain itu, Djisman juga mengharapkan para lulusan Universitas Prasetiya Mulya mampu menjadi pelopor gaya hidup baru di masyarakat. Terutama, gaya hidup yang mendukung netralitas karbon.

Seperti diketahui, baik pemerintah, swasta, maupun lembaga nonpemerintah dari seluruh dunia tengah berupaya untuk mengatasi pemanasan global yang disebabkan oleh peningkatan produksi gas rumah kaca.

Oleh karena itu, Djisman pun berharap, alumnus Universitas Prasetiya Mulya mampu membuat terobosan dalam membantu mewujudkan hal tersebut.

“Meski begitu, hal tersebut tak akan mudah. Bahkan, ini jadi tantangan luar biasa. Namun, sebagai manusia, kita tetap harus bertumbuh dengan tantangan dan itu menuntut inovasi, kreativitas, dan kerja sama,” jelas Djisman.

Sains sebagai instrumen perubahan

Pada kesempatan sama, Guru Besar Universitas Prasetiya Mulya Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro menyampaikan pidato ilmiah terkait sains sebagai instrumen perubahan bagi kehidupan umat manusia. Pidato ini juga menjadi bekal bagi wisudawan sebelum terjun ke masyarakat.

Satryo mengatakan, sains dapat membantu manusia untuk mencapai hasil dan memperoleh akses yang diinginkan. Oleh karena itu, sains tidak seharusnya hanya digunakan untuk kepentingan individu. Sains harus pula dimanfaatkan demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

“Namun, sebaiknya kita tidak hanya sebatas mengetahui pengetahuan dasarnya saja dalam memahami fakta sains, tetapi juga memahami proses dan praktik ilmiahnya. Kita harus paham bagaimana sains itu bekerja. Kita juga harus punya kemampuan untuk menilai dan mengevaluasi produk sains sebelum menetapkan nilainya,” ujar Satryo.

Seseorang yang memiliki kepekaan terhadap sains dan teknologi, jelas Satryo, akan menyadari bahwa upaya kemanusiaan ternyata interdependen terhadap kekuatan dan keterbatasan.

“Dengan menyadari hal ini, kita sebagai manusia akan lebih bisa mengenali dunia beserta keberagaman dan keunikan yang ada di dalamnya. Dari situ, kita mulai bisa menyadari dan menggunakan pengetahuan ilmiah untuk tujuan sosial,” papar Satryo.

Dalam menerapkan sains di masyarakat, lanjut Satryo, peran besar komunitas juga dibutuhkan. Meski begitu, penerapan sains juga harus mempertimbangkan pola dan struktur sosial yang berlaku di masyarakat.

Ia mencontohkan bahwa para ahli di bidang literasi kesehatan tidak bisa serta-merta meningkatkan literasi masyarakat hanya bermodal edukasi dan informasi.

“Agar ilmu tersebut bisa tersampaikan, kita juga butuh melakukan pemberdayaan secara kolektif pada komunitas masyarakat. Jadi, pahami dulu kebiasaan dan pola yang ada agar kita bisa bertindak sesuai dengan kapasitas pengetahuan yang ada di masyarakat,” tuturnya.

Oleh karena itu, Satryo pun mengingatkan pentingnya riset dasar sebelum menerapkan ilmu atau inovasi pada masyarakat.

“Coba lihat saat ini, salah satu dampak signifikan dari riset dasar adalah perkembangan perusahaan rintisan (startup) secara pesat. Mereka bisa merasakan adanya kekuatan baru dari teknologi yang dapat memengaruhi nilai ekonomi. Mereka telah mempelajari seberapa penting teknologi bagi kehidupan manusia,” kata Satryo.

Momen sejarah

Pada acara wisuda tahun ini, beberapa lulusan berkesempatan menyampaikan kesan dan pesan selama menjalani perkuliahan di Universitas Prasetiya Mulya.

Salah satunya adalah mahasiswi SBE dari program Hospitality Business, Lisabel, SPar. Ia pun mengucapkan terima kasih atas ilmu yang diberikan oleh pihak universitas.

Lisabel mengatakan bahwa dirinya mendapatkan banyak kenangan manis selama belajar di Universitas Prasetiya Mulya. Banyak pelajaran berharga juga ia dapat dari mentor dan seluruh anggota fakultas.

“Kita patut mengapresiasi diri kita sendiri juga karena telah berjuang. Setelah ini, kehidupan bakal lebih banyak tantangan. Kita bisa saja gagal, tapi mari kita terus berupaya bangkit. Terpenting, definisikan kesuksesan berdasar diri sendiri, bukan orang lain,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan mahasiswa STEM dari program Matematika Bisnis, Aryana Paramita, mengatakan bahwa wisuda 2021 merupakan momen bersejarah bagi seluruh elemen yang ada pada program STEM.

“Hari ini, kita bisa melihat lulusan perdana dari program STEM. Berpetualang adalah kata yang pas untuk menggambarkan perkuliahan di sini. Tentunya, pasti kita menghadapi tantangan masing-masing. Namun, dari situ, kita bisa menemukan jati diri dan membentuk karakter. Maka dari itu, keberhasilan tersebut harus bisa dipertahankan setelah kita pergi dari sini,” ucap Aryana.

Pada acara wisuda tersebut, Universitas Prasetiya Mulya juga memberikan sejumlah penghargaan kepada para lulusan berprestasi.

Penghargaan tersebut meliputi Best of the Best, Best Academic, Best Learning Contribution, STEM Graduate Award, Achievement in International Competition, dan Best Contributor in Community Development.

Selain itu terdapat juga penghargaan untuk lulusan program sarjana dari beberapa perusahaan yang menjadi rekan Universitas Prasetiya Mulya, seperti Triputra Group Award for Best Woman Graduate in STEM 2021, Medco Award for Best Renewable Energy Engineering Graduate 2021, serta SUN Energy Award for Best Business Mathematics Graduate 2021,

Selanjutnya, Dexa Group Award for Best Computer Systems Engineering Graduate 2021, Dexa Group Award for Best Software Engineering Graduate 2021, dan Sinarmas Mining Award for Best Food Business Technology Graduate 2021.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/12/10/114500571/gelar-wisuda-universitas-prasetiya-mulya-harap-1022-lulusan-beri-kemajuan

Bagikan artikel ini melalui
Oke