Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KOPSI 2021, Animasi "Jelajah Waktu Peneliti Muda Nusantara" Jadi Inspirasi Siswa

KOMPAS.com - Ada hal menarik dalam pembukaan Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia atau KOPSI 2021 yang digelar Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbud Ristek pada 16 November 2021 secara daring.

Dalam pembukaan acara dihadirkan animasi karya anak bangsa dengan judul "Jelajah Waktu Peneliti Muda Nusantara" yang merupakan hasil karya

Animasi ini menjadi inspirasi bagi para siswa peserta KOPSI 2021 dan juga mendapatkan apresiasi dari Dirjen PAUD Dikdasmen Jumeri dan Plt. Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi.

Animasi "Jelajah Waktu Peneliti Muda Nusantara" mengambil seting waktu 2045 saat Indonesia berhasil mewujudkan Indonesia Emas di mana bangsa ini telah menjadi bagian negara maju yang diperhitungkan dalam persaingan global.

Pada masa itu dikisahkan, anak muda Indonesia telah menjadi ujung tombak kekuatan bangsa dan mereka berkolaborasi dalam menciptakan dunia yang lebih baik.

Saat menghadapi masalah pada masa itu, tiga peneliti muda Indonesia Matt, Yora, dan Reka diceritakan menemukan "harta karun" hasil penelitian siswa Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia direntang waktu lampau antara tahun 2015-2020.

Dengan teknologi mesin waktu "vision watch" ketiga peneliti muda bertualangan menemukan berbagai inovasi siswa yang banyak mengangkat kekayaan lokal sebagai solusi beragam masalah yang muncul di tengah masyarakat.

Ada pelitian Lumpur Ndave obat diare alami warisan suku Marind Papua, pluralisme masyarakat Islam dan Hindu di Buleleng Bali, hingga penelitian pembangunan Keraton Jogja yang telah mempertimbangkan pengaturan geologi dan radius yang telah dianggap canggih pada masanya. 

Dalam animasi berdurasi hampir 8 menit ini, tergambar penelitian siswa melalui Kompetisi Penelitian Siswa Indonesia pada masa ini, ternyata membuat kagum dan menjadi inspirasi para peneliti muda Indonesia di masa depan.

Kepada Kompas.com (17/11/2021) Habib Mailul Afif, Director dan Penulis Naskah menyampaikan, animasi ini diharapkan mampu memantik semangat siswa yang memiliki passion di bidang penelitian untuk melahirkan inovasi yang berguna bagi pemulihan negeri.

"Budaya dan potensi lokal yang beragam di Indonesia merupakan jutaan ilmu pengetahuan yang bisa kita pelajari untuk bisa menjadi bekal yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk menghadirkan solusi-solusi dari permasalahan yang terjadi," ungkap Habib.

"Kita ingin menghadirkan optimisme generasi masa kini yang sedang meneliti di Kopsi untuk terus menghasilkan inovasi sehingga bisa bermanfaat untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik di masa sekarang ataupun di masa depan," tambahnya.

Habib menceritakan, inspirasi pembuatan animasi "Jelajah Waktu Peneliti Muda Nusantara" terinspirasi dari munculnya fenomena pengembangan talenta peneliti muda melalui KOPSI yang sangat masif dan konsisten serta terbangunnya ekosistem penelitian melalui komunitas peniliti muda (Asosiasi Peneliti Muda Indonesia/APMI).

"Hal ini menumbuhkan optimisme kemajuan inovasi Indonesia di masa depan, selanjutnya proses pendetailan ide dan alur cerita, selanjutnya pendalaman penelitian-penelitian KOPSI yang mengangkat budaya lokal dan relevan dengan prediksi permasalahan di masa depan," jelasnya.

Proses penulisan naskah dan pembuatan story board membutuhkan waktu selama 5 hari. Sedangkan proses pengerjaan animasi membutuhkan waktu 5 hari, dari mulai proses pembuatan karakter dan ilustrasi, pembuatan background animasi, pembuatan voice over serta compositing.

Bersama tim yang lain, Musa Pedro Afghana (Ilustrator dan Animator ), Farhan Abdullah (Background Artist and Compositing), Ananda Safira Choirunissa (Pengisi Suara dan Story Board Artist), Habib berharap animasi ini dapat menjadi pembawa pesan yang relevan dengan tema KOPSI tahun ini.

Tahun 2021, KOPSI mengangkat tema "Inovasi Potensi Lokal untuk Pemulihan Indonesia".

"Kekayaan lokal merupakan aset dan potensi yang menjadi ciri dan integritas suatu negara. Untuk itu, kekayaan lokal perlu dilestarikan. Generasi muda adalah perpanjangan tangan dari pelestarian tersebut," jelasnya.

Kepada siswa, Habib berharap para siswa dapat terus mengasah budaya penelitian, terus berkarya, dan terus mengikuti perkembangan agar semakin meningkatkan kompetensi.

"Para peneliti adalah salah satu ujung tombak masa depan. Untuk itu, agar dapat terus bersaing dan tidak tertinggal arus zaman, dibutuhkan generasi muda yang memiliki passion sebagai peneliti. Talenta peneliti ini harus diberi ruang untuk berkarya dan terus diasah, dan hadirnya KOPSI merupakan salah satu wadah tepat untuk itu," ujarnya.

"Untuk para peneliti muda, teruslah berkarya dan kembangkan passion-mu dalam meneliti karena meneliti itu seru!" pesan Habib menutup penjelasannya.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/11/17/161308171/kopsi-2021-animasi-jelajah-waktu-peneliti-muda-nusantara-jadi-inspirasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke