Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

KOMPAS.com - Menurut data Pusdatin Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Organisasi Internasional Diabetes Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita diabetes pada 2019.

Diabetes tidak hanya menyebabkan kematian prematur di seluruh dunia, namun juga penyebab utama kebutaan, penyakit jantung dan gagal ginjal.

Berdasarkan jenis kelamin, IDF memperkirakan prevalensi diabetes di tahun 2019 yaitu 9 persen pada perempuan dan 9,65 persen pada laki-laki.

Diabetes sendiri merupakan penyakit menahun (kronis) berupa gangguan metabolik yang ditandai dengan kadar gula darah yang melebihi batas normal.

Sebagai negara dengan kekayaan rempah dan herba, Indonesia kini memiliki formula minuman yang dapat membantu penderita diabetes untuk turunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Setelah penelitian panjang sejak 14 tahun mengenai ramuan jamu berbahan dasar kumis kucing, kayu secang, jeruk purut, jeruk nipis, jahe gajah, hingga temulawak, tim peneliti IPB yang dinakhodai Prof. Christofora Hanny Wijaya bersama perusahaan farmasi dalam negeri Unihealth SOHO Global Health akhirnya meluncurkan produk "Glucodiab Drink".

Melansir laman Instagram LPDP RI, uji empiris dan klinis telah berhasil membuktikan ramuan tersebut sebagai sumber antioksidan sekaligus berkhasiat mengontrol kadar gula darah khususnya bagi penderita diabetes.

Penelitian tersebut dikupas dalam "The Story' of Glucodiab Drink" yang diselenggarakan Unihealth a Soho Global Health Company, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dan IPB University.

Berbahan tanaman kumis kucing

Dirangkum dari laman IPB, Glucodiab Drink merupakan formula minuman fungsional berbasis rempah-rempah dan herba untuk mengatasi kencing manis. Komposisi terbesarnya berasal dari tanaman kumis kucing.

Berdasarkan riset, minuman ini memiliki antioksidan tinggi yang mencapai 600-700 ppm, dengan aktivitas antihiperglikemik sebesar 65,83 persen.

Ekstrak tanaman kumis kucing yang menjadi komposisi utama pada Glucodiab Drink memiliki khasiat pada dosis tertentu, terbukti dapat menurunkan kadar gula darah dan menaikkan high-density lipoprotein (HDL) -yang biasa disebut sebagai kolesterol baik- dalam darah tikus percobaan, menurunkan tekanan darah, serta menurunkan ukuran batu ginjal.

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito mengatakan, BPOM apresiasi PT Soho dengan IPB University dalam mengembangkan produk herbal Indonesia.

"Potensi obat yang sudah mendunia, termasuk di Indonesia, terlebih dengan biodiversitas yang sangat potensial. Pemanfaatan potensi ini perlu diawali oleh BPOM untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan aman," ujar Penny.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/KaBRIN) Prof Bambang P Soemantri Brodjonegoro mengatakan, langkah kerja sama untuk produk Glucodiab Drink ini menjadi contoh bahwa hilirisasi dari produk penelitian adalah komersialisasi.

"Semoga sinergi yang baik ini terus berlanjut untuk menghasilkan produk yang bermanfaat untuk masyarakat," paparnya.

Ia menyoroti bagaimana pemerintah saat ini terus menerus berusaha mewujudkan iklim riset dan inovasi yang lebih baik, termasuk melalui dukungan pendanaan maupun menjembatani kegiatan penelitian dengan dunia industri untuk hilirisasi produk.

Saat ini, ujar Bambang, Indonesia jauh berada di urutan 85 dunia dalam indeks inovasi global sehingga pengembangan riset ke depan menjadi sangat penting guna mengejar ketertinggalan.

Rektor IPB University Prof Arif Satria menambahkan, kerja sama ini adalah bukti bahwa swasta dengan perguruan tinggi dapat terus bergandengan tangan.

"Kita yakin bahwa kita bisa menghasilkan inovasi. Di tengah pandemi COVID-19 kita harus melakukan lompatan untuk dapat menghasilkan sesuatu hal yang baru karena kekuatan bangsa dilihat dari inovasi. Kita akan menjadi negara besar dengan terus memberikan inovasi," papar Arif.

IPB University, lanjut dia, punya banyak sekali inovasi yang perlu dihilirisasi. Inovasi-inovasi IPB University tidak hanya berhenti di perpustakaan namun harus dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

Hilirisasi produk riset Glucodiab Drink merupakan hasil dukungan pendanaan RISPRO LPDP yang dimulai sejak tahun 2014. Direktur Fasilitas Riset dan Rehabilitasi LPDP Wisnu Sardjono berharap manfaat Glucodiab Drink dapat dinikmati dan dirasakan manfaatnya bagi masyarakat luas.

"Hilirisasi produk penelitian akan terus dilakukan di masa mendatang sebagai bentuk komitmen dukungan LPDP pada riset dan inovasi anak bangsa," ungkapnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/04/04/103804471/peneliti-ipb-temukan-minuman-penurun-gula-darah-berbasis-rempah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke