Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mana yang Lebih Efektif, Belajar di Siang Hari atau Malam Hari?

KOMPAS.com - Berdasarkan survei yang dilakukan platform pembelajaran Zenius Education melalui Twitter, sebanyak 92 persen siswa pengguna Zenius lebih memilih belajar pada malam hari. Sementara, hanya 8 persen yang memilih belajar di siang hari.

Meski berbeda waktu, belajar di siang atau malam hari nyatanya sama-sama memiliki kelebihan. Salah satu kelebihan belajar di siang hari ialah kamu masih memiliki banyak energi untuk menyerap informasi baru.

Belajar di siang hari juga efektif meningkatkan semangat belajar karena adanya cahaya alami matahari yang membuat mata relatif terjaga alias tidak mudah mengantuk.

Termasuk memberikan kamu kesempatan untuk berdiskusi secara online bersama teman-teman dengan durasi yang lebih lama. Sehingga, lebih banyak materi yang dapat didiskusikan.

Meski begitu, belajar di malam hari juga menawarkan serangkaian kelebihan, salah satunya minim gangguan dari luar sehingga membuat kamu lebih mudah konsentrasi.

Selain itu, tidur setelah belajar juga terbukti dapat membantu memaksimalkan kinerja memori pada otak.

Jadi, kapan waktu belajar terbaik?

Jam belajar efektif ternyata bukan soal siang atau malam. Melainkan ketika otak berada dalam "acquistion mode" yakni dari jam 10 pagi hingga jam 2 siang serta jam 4 sore hingga 10 malam.

Dengan begitu, belajar siang atau malam tidak masalah, yang terpenting ialah bagaimana kamu menerapkan pola belajar aktif, sehingga tanpa perlu waktu berjam-jam belajar akan efisien.

CEO Zenius Rohan Monga mengatakan, sekitar 80 persen dari 15.000 pengguna Zenius yang lulus Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Juli 2020 lalu telah menggunakan metode pembelajaran aktif.

"Rata-rata, masing-masing dari mereka juga menjawab sekitar 400 pertanyaan atau sekitar 13 pertanyaan per video konsep yang ada di Zenius," paparnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Pembelajaran aktif mengacu pada metode pembelajaran yang berfokus pada pengembangan keterampilan siswa melalui interaksi dan eksplorasi materi pembelajaran yang lebih tinggi.

Siswa yang secara efektif menerapkan metode pembelajaran aktif biasanya akan belajar dengan melakukan latihan, diskusi terbuka, mengajarkan teman-teman, atau lebih kompleks lagi, mempelajari studi kasus.

Dengan melibatkan diri dalam interaksi yang lebih berkualitas dengan materi pembelajaran mereka, siswa dapat memperkuat pemahaman dasar mereka dan mampu menghubungkan materi yang baru dipelajari dengan apa yang mereka dapat sebelumnya secara lebih mendalam, sehingga bisa mengembangkan kemampuan mereka untuk berpikir kritis.

Penerapan prinsip pembelajaran aktif juga sejalan dengan artikel berjudul “The Neuroscience of Active Learning” oleh Claire Hoogendoorn dari New York City College of Technology.

Hoogendoorn berpendapat bahwa memecahkan masalah secara aktif membantu siswa untuk mengaktifkan bagian otak yang terlibat dalam fungsi eksekutif (misalnya korteks prefrontal) yang tidak bekerja optimal dalam pembelajaran pasif.

Artikel tersebut juga menyebutkan bahwa siswa yang secara aktif mencari cara untuk melakukan pendekatan dari berbagai sudut untuk suatu topik akan dapat mengintegrasikan pengetahuan dengan mengaktifkan berbagai proses otak yang saling berhubungan.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/01/22/171855571/mana-yang-lebih-efektif-belajar-di-siang-hari-atau-malam-hari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke