Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Sri Mulyani Jelaskan soal Utang Negara di Sidang MK

Kompas.com - 25/04/2024, 08:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani diklaim menyampaikan soal utang negara dalam sidang sengketa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

Dalam video, Sri Mulyani mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah melunasi utang negara senilai Rp 7.000 triliun.

Setelah ditelusuri, narasi itu tidak benar dan video yang dibagikan merupakan hasil manipulasi.

Sebagai konteks, pada Jumat (5/4/2024), MK memanggil empat menteri Kabinet Indonesia Maju sebagai saksi dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024. 

Selain Sri Mulyani, ada pula Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Sosial Tri Rismaharini, serta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Narasi yang beredar

Video yang mengeklaim Sri Mulyani menyampaikan soal utang negara dalam sidang sengketa Pilpres 2024 dibagikan oleh akun Facebook ini, ini dan ini.

Akun tersebut membagikan video yang menampilkan Sri Mulyani sedang memberikan keterangan kepada hakim MK.

Sri Mulyani mengatakan, Presiden Jokowi telah menulansi utang warisan sebesar Rp 7.000 triliun. 

Ia juga mengatakan bahwa utang Indonesia sedikit, hanya 35 persen dari pendapatan negara.

Video tersebut diberikan keterangan demikian:

MENTERI KEUANGAN RI SRI MULYANI TEGASKAN SOAL HUTANG NEGARA | Lengkap jelas padat No Muter Muter.

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Sri Mulyani menyinggung soal utang negara pada sidang MKAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Sri Mulyani menyinggung soal utang negara pada sidang MK

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menyimak video pernyataan Sri Mulyani saat sidang sengketa Pilpres 2024 pada 5 April 2024. Tidak terdapat penjelasan Sri Mulyani soal utang negara. 

Dalam video, Sri Mulyani memberikan keterangan terkait sumber alokasi dana kunjungan presiden dan dana bantuan kemasyarakatan dari presiden.

Sri Mulyani memaparkan beberapa hal, seperti sumber dana bantuan kemasyarakatan dari presiden tidak berasal dari anggaran perlindungan sosial (Perlinsos).

Sri Mulyani membantah memblokir anggaran kementerian untuk pembiayaan bantuan sosial (bansos).

Ia mengatakan, anggaran kegiatan kunjungan kerja dan bantuan kemasyarakatan yang dibagikan Presiden Joko Widodo berasal dari dana operasional presiden.

Ia memastikan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 tidak terpengaruh dengan Pemilu 2024.

Seperti diberitakan Kompas.com, Sri Mulyani dan tiga menteri lainnya dipanggil setelah pasangan nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, mendalilkan adanya politisasi bansos.

Bansos yang digelontorkan menjelang Pilpres 2024 dianggap sebagai bagian untuk memenangkan pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kesimpulan

Video yang mengeklaim Sri Mulyani menyampaikan soal utang negara dalam sidang sengketa Pilpres 2024 adalah tidak benar dan merupakan hasil manipulasi.

Dalam video aslinya, Sri Mulyani memberikan sejumlah keterangan terkait asal alokasi dana kunjungan presiden dan dana bantuan kemasyarakatan dari presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com