Tidak hanya berdampak terhadap lingkungan, berbagai potensi kerusakan sosial juga akan terjadi.
Seperti konflik antartetangga yang pro-kontra terkait tambang serta potensi kekerasan dalam rumah tangga karena kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi.
Daerah lain di Sulsel yang terdampak transisi energi adalah Bantaeng. Ketidakpatuhan korporasi terhadap kesehatan lingkungan juga berpengaruh terhadap masyarakat.
Riset WALHI Sulsel di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA) menemukan adanya beberapa titik sekitar smelter yang tercemari yang dibuktikan oleh air yang berwarna ungu.
"Sampel air berwarna ungu menunjukkan bahwa air telah terkontaminasi chromium heksavalen yang berbahaya bagi kesehatan manusia," kata Fadli, dikutip dari Mongabay, 8 Januari 2024.
Menurut Direktur WALHI Sulsel Muhammad Al Amin, hilirisasi nikel menjadikan Sulsel sebagai pusat ekspansi tambang nikel yang menjadi ancaman bagi lingkungan hidup.
"WALHI Sulsel bersama kawan-kawan yang memperjuangkan lingkungan dari berbagai pihak mencoba untuk terus menekan laju kerusakan lingkungan dan pemiskinan masyarakat yang akan semakin parah," kata Amin.
Amin menilai, hilirisasi nikel yang terus digenjot rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo tidak mempertimbangkan daya rusak, sehingga praktik industri nikel menelan banyak korban.
"Saya kira ini harus menjadi perhatian rezim pemerintahan mendatang," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.