KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyampaikan beragam pernyataan dalam debat ketiga Pilpres 2024, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Debat kali ini fokus pada topik pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
Ada pernyataan yang sesuai dengan data, ada pula yang kurang tepat. Simak rangkuman pengecekan fakta atas pernyataan Ganjar dalam debat ketiga.
Ganjar menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang berkomitmen mendukung kemerdekaan Palestina.
Pernyataan itu sejalan dengan komonike tertanggal 19 Oktober 1989 yang ditandatangani Menteri Luar Negeri Ali Alatas dan Menteri Luar Negeri Palestina Farouq Kaddoumi.
Saat peringatan ke-75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia di Markas Dewan HAM PBB, Indonesia juga menyatakan dukungan untuk Palestina.
Ketika bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) soal kondisi terkini di Palestina.
Jokowi mengatakan, gencatan senjata harus segera diwujudkan.
Fakta selengkapnya dapat dilihat di sini.
Ganjar mengatakan, usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Jawa Tengah maju ke tingkat internasional saat ia menjabat gubernur.
Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Sekretariat Nasional ASEAN telah mendata 28 UMKM dari Jawa Tengah yang masuk ke Singapura pada 2021.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jateng Eddy Sulistiyo Bramiyanto mengatakan, ada 42 UMKM yang produknya dipasarkan di 25 negara pada 2021.
Lalu pada 2022, sebanyak 172 UMKM produknya dipasarkan di 45 negara.
Ganjar memberikan apresiasi kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), karena tidak terjadi aksi terorisme sepanjang 2023.
Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mencatat memang tidak ada aksi terorisme sepanjang 2023.
Kendati demikian, tahun lalu ada 148 teroris yang ditangkap, didominasi oleh kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Selengkapnya dapat dibaca di sini.
Ganjar menyebutkan soal pertemuannya dengan Merry, istri Kepala Polri (Kapolri) periode 1968-1971, Jenderal Hoegeng Iman Santoso.
Dari pertemuan itu, Ganjar menyinggung soal polisi yang hidup sederhana dan berintegritas.
Faktanya, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2019 gaji pokok anggota Polri berkisar antara Rp 1,64 juta-Rp5,93 juta, dengan tunjangan kinerja berkisar antara Rp 1,96 juta-Rp34,90 juta tergantung jabatan.
Pantauan Kompas.com, sejauh ini banyak ditemukan kasus anggota Polri yang memiliki "rekening gendut", mengidentifikasikan gaya hidup yang jauh dari sederhana.
Contohnya, temuan 17 rekening gendut petinggi kepolisian pada 2011.
Dugaan transaksi mencurigakan Rp 300 miliar Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Suhartanto dan rekening gendut milik Perwira menengah Polri, AKBP Achiruddin Hasibuan.
Ganjar memperingatkan soal infrastruktur berisiko tinggi, karena negara dapat kolaps karena utang. Faktanya, memang ada negara yang kolaps karena gagal bayar utang.
Zambia menjadi negara keenam yang gagal bayar surat utang, setelah Argentina, Belize, Ekuador, Lebanon, dan Suriname.
Penelusuran selanjutnya di sini.
Global Peace Index atau indeks perdamaian global disinggung oleh Ganjar dalam debat.
Ia memakai data dari Institut for Economic and Peace (IEP) untuk menyimpulkan indeks perdamaian global Indonesia menurun.
Peringkat indeks perdamaian Indonesia dalam data IEP memang menurun dari 47 pada 2022, menjadi 53 pada 2023.
Secara global, perdamaian di seluruh dunia turun 2,5 persen akibat adanya pandemi Covid-19.
Data selengkapnya ada di sini.
Kekuatan pokok minimal atau minimum essential force (MEF) TNI diklaim Ganjar hanya mencapai 65,49 persen dari target 79 persen.
Faktanya, capaian MEF 2010-2014 sebesar 54,97 persen dari target 57,24 persen. Kemudian capaian MEF 2015-2019 sebesar 75,54 persen dari target 63,19 persen.
Sementara, capaian pada 2020-2024 belum dapat disimpulkan karena belum ada datanya.
Data terbaru pada awal 2023 capaian MEF Alutsista TNI baru mencapai sekitar 65 persen.
Fakta selengkapnya dibaca di sini.
Ganjar merespons jawaban Prabowo Subianto dalam debat capres soal alat utama sistem persenjataan (alutsista) bekas.
Ia menyinggung soal alutsista bekas yang pernah ditolak oleh mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Juwono Sudarsono, tetapi dibeli Prabowo yang kini menjabat sebagai Menhan.
Eks Menhan Juwono memang pernah menolak hibah 12 pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Qatar. Alasannya, Indonesia tidak memiliki anggaran untuk pemeliharaan.
Lantas, jet tempur tersebut dibeli pada 2023, sebagai upaya berjaga-jaga.
Fakta selengkapnya baca di sini.
Ganjar mengeklaim, Global Militarisation Index (GMI), kapabilitas militer, dan proporsi anggaran pertahanan menurun.
Bonn International Center for Conflict Studies menentukan Global Militarisation Index (GMI) cenderung fluktuatif.
Pada 2021 peringkat Indonesia turun ke 130 dengan skor 60, tahun berikutnya peringkat 124 dengan skor 59. Sementara pada 2023, Indonesia masih berada di peringkat 124.
Sementara, kapabilitas militer Indonesia berdasarkan data Lowy Institute Asia Power Index memang cenderung menurun.
Adapun proporsi anggaran pertahanan tidak naik atau turun secara signifikan dalam lima tahun terakhir.
Detail data selengkapnya dapat dibaca di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.