Kendati demikian, tahun lalu ada 148 teroris yang ditangkap, didominasi oleh kelompok Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Selengkapnya dapat dibaca di sini.
Ganjar menyebutkan soal pertemuannya dengan Merry, istri Kepala Polri (Kapolri) periode 1968-1971, Jenderal Hoegeng Iman Santoso.
Dari pertemuan itu, Ganjar menyinggung soal polisi yang hidup sederhana dan berintegritas.
Faktanya, berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 17 Tahun 2019 gaji pokok anggota Polri berkisar antara Rp 1,64 juta-Rp5,93 juta, dengan tunjangan kinerja berkisar antara Rp 1,96 juta-Rp34,90 juta tergantung jabatan.
Pantauan Kompas.com, sejauh ini banyak ditemukan kasus anggota Polri yang memiliki "rekening gendut", mengidentifikasikan gaya hidup yang jauh dari sederhana.
Contohnya, temuan 17 rekening gendut petinggi kepolisian pada 2011.
Dugaan transaksi mencurigakan Rp 300 miliar Ajun Komisaris Besar Polisi Tri Suhartanto dan rekening gendut milik Perwira menengah Polri, AKBP Achiruddin Hasibuan.
Ganjar memperingatkan soal infrastruktur berisiko tinggi, karena negara dapat kolaps karena utang. Faktanya, memang ada negara yang kolaps karena gagal bayar utang.
Zambia menjadi negara keenam yang gagal bayar surat utang, setelah Argentina, Belize, Ekuador, Lebanon, dan Suriname.
Penelusuran selanjutnya di sini.
Global Peace Index atau indeks perdamaian global disinggung oleh Ganjar dalam debat.
Ia memakai data dari Institut for Economic and Peace (IEP) untuk menyimpulkan indeks perdamaian global Indonesia menurun.
Peringkat indeks perdamaian Indonesia dalam data IEP memang menurun dari 47 pada 2022, menjadi 53 pada 2023.
Secara global, perdamaian di seluruh dunia turun 2,5 persen akibat adanya pandemi Covid-19.