Dikutip dari situs Institut Kanker Nasional Perancis, skrining dapat menghindari keparahan penyakit akibat kanker, meningkatkan harapan hidup lima tahun setelah diagnosis.
Kanker tahap awal yang sejak awal terdeteksi, umumnya tidak terlalu agresif, perawatannya lebih ringan, serta memiliki efek samping yang lebih sedikit.
Mamografi mewakili kurang dari 2 persen total paparan radiasi pada populasi di Perancis. Artinya, risiko kematian akibat kanker akibat radiasi berkisar antara 1 hingga 10 per 100.000 wanita yang menjalani mamografi setiap 2 tahun selama 10 tahun.
Jumlah kematian akibat kanker yang dapat dihindari melalui skrining, jauh lebih besar dibandingkan risiko kematian kanker akibat radiasi. Dari 1.000 wanita yang menjalani pemeriksaan, kurang dari dua di antaranya terkena kanker.
Sehingga dapat disimpulkan, risiko kematian akibat kanker payudara yang tidak terdeteksi dini lebih besar dari paparan radiasi.
Penelitian yang dilakukan JAMA Netw Open pada 2022 mengkaji hasil positif palsu pemeriksaan kanker payudara dengan mamografi.
Para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan oleh Konsorsium Pengawasan Kanker Payudara terhadap 3 juta pemeriksaan mammogram untuk 903.495 perempuan berusia 40-79 tahun.
Pemeriksaan mammogram dilakukan antara tahun 2005-2018 di 126 fasilitas radiologi. Studi ini mengevaluasi modalitas skrining, interval skrining, usia dan kepadatan payudara.
Laporan memperkirakan risiko kumulatif seorang perempuan akan menerima setidaknya satu positif palsu selama 10 tahun pemeriksaan tahunan atau dua tahunan.
Risiko positif palsu yang menghasilkan rekomendasi untuk mengulangi pencitraan dalam waktu enam bulan (tindak lanjut dengan interval pendek) dan secara terpisah, dalam rekomendasi biopsi.
Hasil positif palsu umum terjadi. Ada sekitar 12 persen dari pemeriksaan mammogram diberi rekomendasikan untuk pemeriksaan lebih lanjut, lalu 0,5 persen secara keseluruhan didiagnosis kanker.
"Untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini, kita perlu berhati-hati dan menyelidiki setiap temuan yang berpotensi tidak normal. Jadi, perempuan tidak perlu khawatir jika dipanggil untuk pemeriksaan tambahan atau biopsi. Sebagian besar dari hasil ini ternyata tidak berbahaya,” kata Thao-Quyen Ho, ahli radiologi sekaligus peneliti di UC Davis School of Medicine dan salah satu penulis pertama studi tersebut, dilansir UC Davis Health.
Profesor Klinis Departemen Radiologi di Universitas British Columbia, Paula Gordon berpendapat, pemeriksaan lebih lanjut murni untuk alasan preventif.
"Sebagian besar pemeriksaan USG tambahan setelah preventif atau skrining mamografi adalah murni untuk alasan preventif, bukan untuk temuan abnormal, dan tidak perlu segera panik" kata Gordon, dilansir AFP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.