Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah RS Indonesia di Gaza, Bermula dari Sumbangan Rakyat

Kompas.com - 08/11/2023, 19:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Israel menuding Rumah Sakit (RS) Indonesia di Gaza menjadi tempat persembunyian tentara maupun senjata Hamas. Padahal, keberadaan RS Indonesia murni atas dasar kemanusiaan.

Rumah sakit yang berlokasi di Bayt Lahiya, utara Gaza, didirikan sebagai bentuk kepedulian masyarakat Indonesia terhadap Palestina yang dilanda konflik berkepanjangan dengan Israel.

RS Indonesia dapat berdiri dan beroperasi, sebagian besar berkat dana sumbangan rakyat. Pembangunan rumah sakit bermula dari program jangka panjang bertajuk Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) di Gaza.

Organisasi sosial kemanusiaan ini berdiri pada 14 Agustus 1999. Selain melaksanakan misi kemanusiaan di Tanah Air, MER-C juga bertugas di daerah konflik, seperti Afghanistan, Lebanon, Sudan, Somalia, dan Palestina.

Baca juga: [HOAKS] Hamas Memanipulasi Kematian Anak di Gaza Setelah Serangan Israel

Pada Agustus 2010, MER-C resmi membuka cabang di Gaza dan telah diakui keberadaannya oleh pemerintah Palestina di Gaza. MER-C mengirim misi kemanusiaan di Gaza saat agresi militer Israel ke Jalur Gaza.

Dikutip dari buku Politik Luar Negeri Indonesia Era Reformasi, Upaya Penyelesaian Konflik Israel-Palestina (2023) karya Masyrofah, anak-anak Palestina yang menjadi korban perang antusias dengan kehadiran tim MER-C.

Pasalnya tim tersebut mendatangi sekolah-sekolah di Gaza dan memperkenalkan mereka dengan alat musik angklung, permainan congklak, dan membagikan buku.

Dalam rangka mempererat hubungan Indonesia dan Palestina, muncul inisiasi untuk membangun sebuah rumah sakit di Gaza. Daerah bernama Bayt Lahiya dipilih menjadi lokasi pembangunan.

Uluran tangan berbagai pihak

Tanah rumah sakit merupakan tanah wakaf dari Pemerintah Palestina seluas 16.261 meter persegi. Pembangunan RS Indonesia di Gaza dimulai pada 14 Mei 2011.

Dana awal pembangunan rumah sakit sebesar Rp 15 miliar bersumber dari sisa sumbangan masyarakat Indonesia.

Masyarakat Indonesia berhasil mengumpulkan Rp 23 miliar untuk disumbangkan kepada warga Palestina.

Dana tersebut kemudian digunakan untuk membeli obat-obatan, ambulans, dan kebutuhan medis lainnya bagi korban perang. Setelah gencatan senjata pada 2009, masih tersisa cukup dana.

Baca juga: Video Latihan Penanganan Jenazah di Malaysia Tidak Terkait Konflik Israel-Palestina

Para relawan melakukan survei untuk memutuskan pemanfaatan sisa dana bantuan. Akhirnya, mereka sepakat untuk membangun RS Indonesia yang nantinya juga difungsikan sebagai Trauma Center.

Untuk membangun sebuah rumah sakit diperkirakan membutuhkan biaya mencapai Rp 30 miliar. Lantas, MER-C mendapat dukungan bantuan dana dari pemerintah Indonesia sebesar Rp 20 miliar yang disalurkan melalui Kementerian Kesehatan.

Desain, arsitektur, dan kelistrikannya dirancang oleh orang Indonesia yang bekerja secara sukarela. Sementara, MER-C cabang Belanda dan Jerman memberikan hibah peralatan rumah sakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Rekor dan Pencapaian Manchester City, Jawara Premier League...

Data dan Fakta
Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Disinformasi, Bill Gates Ciptakan Pasar untuk Vaksin Flu Burung

Hoaks atau Fakta
Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks soal Konflik Israel-Palestina, dari Kehadiran Rusia sampai Video Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Fakta Seputar Kecelakaan Helikopter yang Tewaskan Presiden Iran

Data dan Fakta
[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

[HOAKS] 25 Orang Tewas Saat Pesta Pernikahan di China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 250 Juta Mengatasnamakan Kerajaan Arab Saudi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

[HOAKS] Kenaikan Tarif Listrik mulai 1 Mei 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

[KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Seorang Anak Korban Gempuran Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo-Gibran Gagal Dilantik | Kehadiran Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

INFOGRAFIK: Cara Optimalkan Google untuk Mencari Artikel Cek Fakta

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

[HOAKS] Pernyataan Mengejutkan Pelatih Portugal Jelang Laga Lawan Indonesia

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Tentara IDF Menyelamatkan Bayi di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Gaji Ke-13 PNS Akan Dihentikan

Hoaks atau Fakta
Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com