Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/11/2023, 15:16 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim, warga Madura menolak kedatangan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Dalam unggahan itu disebutkan, warga Madura menghadang mobil Mahfud melewati Jembatan Suramadu.

Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Narasi soal warga Madura menolak kedatangan Mahfud muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan tautan di kanal YouTube ini pada 24 Oktober 2023 dengan judul:

TOLAK KEDATANGAN MAHFUD MD!! WARGA MADURA HADANG MOBIL MAHFUD MASUK SURAMADU!!

Kemudian dalam thumbnail video terdapat gambar orang-orang sedang berdemonstrasi. Gambar tersebut diberi keterangan demikian:

SURAMDU MACET TOTAL. WARGA MADURA HADANG MOBIL MAHFUD MD.

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut warga Madura menolak kedatangan Mahfud MDAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut warga Madura menolak kedatangan Mahfud MD

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri gambar thumbnail video yang memperlihatkan pengunjuk rasa. Hasilnya, gambar tersebut identik dengan foto di laman Jatimnow.com ini.

Gambar tersebut menampilkan warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Madura Bersatu berdemonstrasi di Balai Kota Surabaya, pada 21 Juni 2021.

Mereka memprotes kebijakan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang menerapkan penyekatan dan swab test antigen di jembatan Suramadu.

Sementara, setelah disimak sampai tuntas tidak ditemukan informasi bahwa warga Madura menolak kedatangan Mahfud MD.

Narator video hanya membacakan artikel di laman Republika ini berjudul "Kala Relawan Nilai PDIP Malah Citrakan Ganjar Bukan Pemimpin yang Diharapkan Indonesia". 

Artikel tersebut memuat pernyataan politikus sekaligus calon legislator (caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando.

Ade mengatakan, sikap PDI-P yang memperlakukan Ganjar sebagai boneka partai membuat dukungan terhadap mantan Gubernur Jawa Tengah itu menurun dan disalip Prabowo Subianto. 

Kesimpulan

Narasi soal warga Madura menolak kedatangan Mahfud MD adalah tidak benar atua hoaks. Thumbnail video merupakan hasil rekayasa.

Gambar aslinya memperlihatkan warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Madura Bersatu berunjuk rasa di Balai Kota Surabaya, pada 21 Juni 2021.

Mereka memprotes kebijakan penyekatan dan swab test antigen di Jembatan Suramadu.

Selain itu, judul dan isi video tidak sesuai. Narator hanya membahas pernyataan politikus PSI Ade Armando.

Ade mengatakan, sikap PDI-P yang memperlakukan Ganjar sebagai boneka partai membuat dukungan terhadap mantan Gubernur Jawa Tengah itu menurun di Pilpres 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com