Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kilas Balik Hoaks Perkeruh Tragedi Kanjuruhan, Kesaksian Palsu Penjual Dawet dan Isu Sanksi PSSI

Kompas.com - 03/10/2023, 10:09 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tragedi tewasnya 135 orang suporter Arema FC di Stadion Kanjuruhan pada bulan Oktober 2022 lalu menjadi duka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia, bahkan dunia.

Banyaknya korban tewas membuat Tragedi Kanjuruhan menjadi salah satu peristiwa paling berdarah dalam sepak bola.

Tragedi Kanjuruhan menempati urutan kedua sebagai tragedi sepak bola yang banyak memakan korban. Jumlah korban tragedi ini berada di bawah Tragedi Estadio Nacional, Lima, Peru yang mengakibatkan 328 orang tewas pada 24 Mei 1964.

Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia, kebanyakan korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan karena kehabisan oksigen akibat paparan gas air mata yang ditembakan ke tribune penonton.

Baca juga: Memutus Rantai Kekerasan Kepolisian Usai Tragedi Kanjuruhan

Namun, di awal kasus ini banyak bermunculan informasi keliru terkait tragedi berdarah tersebut.

Seperti diberitakan Kompas.com, pengamat kepolisian Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Bambang Rukminto menuturkan, sikap Polri yang defensif dan tidak terbuka diduga menjadi salah satu penyebab beredarnya informasi liar terkait Tragedi Kanjuruhan.

Menurut dia, munculnya berbagai hoaks dan narasi keliru soal Tragedi Kanjuruhan tidak lepas dari akuntabilitas dan lambatnya penanganan polisi.

Adapun informasi keliru yang beredar saat awal terjadinya Tragedi Kanjuruhan cukup beragam, mencatut suporter Arema serta federasi sepak bola Indonesia (PSSI).

Baca juga: Satu Tahun Tragedi Kanjuruhan, Perjuangan Keadilan Terus Hidup dan Berjalan...

Kesaksian palsu penjual dawet

Selepas terjadinya Tragedi Kanjuruhan masyarakat sempat dihebohkan dengan munculnya rekaman suara seorang perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet di dekat Pintu 3 Stadion Kanjuruhan. 

Dalam rekaman suara yang beredar di media sosial, perempuan tersebut memberikan kesaksian terkait penyebab tewasnya ratusan orang di Stadion Kanjuruhan.

Ia mengatakan, tewasnya ratusan suporter Arema FC bukan disebabkan penggunaan gas air mata, namun karena ulah Aremania yang saling berdesakan dan melakukan kekerasan saat mencoba keluar stadion.

Baca juga: CEK FAKTA: Kesaksian Penjual Dawet soal Gas Air Mata dan Aremania Mabuk Tak Valid, Penuh Kejanggalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

INFOGRAFIK: Hoaks Pernyataan Megawati yang Klaim Masuk Surga, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Pernyataan Megawati yang Klaim Masuk Surga, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Houthi Yaman Sergap Kapal Selam Israel

[HOAKS] Video Houthi Yaman Sergap Kapal Selam Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wabah Pneumonia di China Disebabkan Virus Baru

[HOAKS] Wabah Pneumonia di China Disebabkan Virus Baru

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Demokrat Alihkan Dukungan ke Ganjar Pranowo

[HOAKS] Demokrat Alihkan Dukungan ke Ganjar Pranowo

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tiadakan Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024

[HOAKS] KPU Tiadakan Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tirto.id dan Kurawal Dicatut dalam Hoaks E-Book tentang Ketidaknetralan Jokowi

INFOGRAFIK: Tirto.id dan Kurawal Dicatut dalam Hoaks E-Book tentang Ketidaknetralan Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jutaan Relawan Jokowi Pindah Haluan Dukung Anies Baswedan

[HOAKS] Jutaan Relawan Jokowi Pindah Haluan Dukung Anies Baswedan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Copot Gibran dari Posisi Cawapres karena Masalah Ijazah

[HOAKS] Prabowo Copot Gibran dari Posisi Cawapres karena Masalah Ijazah

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Prabowo Sebut Ada 34 Elemen Bumi Langka di Dunia

CEK FAKTA: Prabowo Sebut Ada 34 Elemen Bumi Langka di Dunia

Hoaks atau Fakta
Hoaks dan Fakta Seputar Nyamuk Wolbachia

Hoaks dan Fakta Seputar Nyamuk Wolbachia

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Anies Sebut Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun Jadi 34

CEK FAKTA: Anies Sebut Indeks Persepsi Korupsi Indonesia Turun Jadi 34

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Cak Imin Sebut Banyak Kasus Stunting Baru Disadari setelah Bayi Lahir

CEK FAKTA: Cak Imin Sebut Banyak Kasus Stunting Baru Disadari setelah Bayi Lahir

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Mahfud Sebut Indonesia Punya 17.508 Pulau

CEK FAKTA: Mahfud Sebut Indonesia Punya 17.508 Pulau

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Menhan Prabowo Dinonaktifkan

[HOAKS] Menhan Prabowo Dinonaktifkan

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Anies Sebut 50 Persen Pengeluaran Keluarga untuk Pangan

CEK FAKTA: Anies Sebut 50 Persen Pengeluaran Keluarga untuk Pangan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com