Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Pertama Turtle Saat Perang Revolusi Amerika 1776

Kompas.com - 07/09/2023, 14:41 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Ide Bushnell tentang kapal selam bukan hal baru. Kemungkinan, ia terinspirasi dari penemu Belanda Cornelis Drebbel, yang menciptakan kapal selam fungsional pertama pada 1620.

Bushnell membayangkan sebuah kapal seperti tong yang dapat memuat satu pengemudi. Kapal itu dijuluki Turtle karena memiliki dua bagian pelindung seperti cangkang.

Di dalam kabin yang dilapisi kayu ek, pengemudi akan menggunakan pemberat dan pompa untuk membanjiri bagian bawah kapal dengan air agar kapal tenggelam.

Pengemudi akan mendapatkan oksigen selama sekitar 30 menit untuk bernapas sambil mendorong kapal selam menuju target.

Setelah mencapai kapal musuh, pengemudi dapat menggunakan alat bor di lambung Turtle untuk melubangi target, memasang bom waktu, dan kabur tanpa terdeteksi.

Meski memiliki konsep yang bagus, namun Turtle gagal menjalankan misi-misinya. Hal ini dikarenakan kurangnya keterampilan pengemudi mengendalikan kapal tersebut.

Pada Oktober 1776, Turtle tenggelam bersama kapal yang mengangkutnya. Sejarawan meyakini bahwa Pasukan Revolusi berhasil mendapatkan kembali kapal itu, namun nasib akhirnya tidak diketahui.

Kendati kiprah Turtle tidak sempurna, namun Bushnell telah membuka pikiran Amerika terhadap kemungkinan peperangan di bawah air, dan gagasan untuk torpedo, ranjau yang diatur waktunya, serta penggunaan kapal selam.

Baca juga: Mengenal Kapal Selam Tenaga Nuklir Pertama, USS Nautilus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

[VIDEO] Cek Fakta Pernyataan Sekjen PDI-P, Kecurangan Pilpres Bisa Terulang di Pilkada?

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Tentara China ke Indonesia | Pertalite Tidak Tersedia di SPBU

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks Prabowo Beri Bantuan Melalui Nomor WhatsApp, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

INFOGRAFIK: Cek Fakta, Benarkah Perubahan Iklim Tingkatkan Penularan DBD?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com