Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serangan Pertama Turtle Saat Perang Revolusi Amerika 1776

Kompas.com - 07/09/2023, 14:41 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kapal selam pertama kali digunakan dalam Perang Revolusi Amerika, pada 7 September 1776.

Dikutip dari History, kapal selam Amerika yang diberi nama Turtle mencoba memasang bom di lambung kapal Inggris Eagle di Pelabuhan New York.

Kapal selam tersebut dikemudikan oleh Ezra Lee. Ia berhasil membawa Turtle mendekati Eagle tanpa terdeteksi.

Namun, Lee gagal memasang bom waktu di lambung Eagle karena alat bornya gagal menembus lapisan pelindung yang terbuat dari besi.

Ia mundur dan bom meledak di dekatnya. Ledakan tersebut tidak menyebabkan kerusakan, baik pada Eagle maupun Turtle.

Baca juga: Tujuh Tahun Lalu Sebuah Asteroid Dinamai Freddie Mercury...

Kegagalan itu tidak menghentikan upaya Amerika menenggelamkan kapal-kapal Inggris di Sungai Hudson. Namun, usaha itu selalu gagal karena pengemudi Turtle kurang terampil.

Satu-satunya yang dapat mengendalikan Turtle adalah penciptanya, David Bushnell. Namun karena fisiknya yang lemah, ia tidak mampu mengemudikan Turtle untuk pertempuran.

Meski Turtle gagal, Jenderal George Washington memberikan Bushnell tugas sebagai insinyur Pasukan Revolusi.

Ia berkontribusi menciptakan ranjau laut yang menghancurkan kapal perang Inggris Cereberus, dan mendatangkan malapetaka terhadap kapal-kapal Inggris lainnya.

Setelah perang, Bushnell diangkat menjadi Komandan Korps Insinyur Pasukan Amerika dan ditempatkan di West Point.

Asal mula Turtle

Dilansir National Geographic, David Bushnell menggagas kapal selam perang saat berkuliah di Universitas Yale pada 1775.

Ia mengikuti kabar pemberontakan Amerika sejak awal, dan membayangkan apa yang akan terjadi peperangan jika dilakukan di bawah air.

Bushnell percaya bahwa peperangan laut akan menjadi kunci Perang Revolusi. Sebab kala itu Kerajaan Inggris mendatangkan pasukan dengan kapal.

Inggris juga menggunakan angkatan laut untuk memblokade pemberontak. Lantas, Bushnell ingin melawan kapal-kapal Inggris dengan cara baru, yaitu dari bawah air.

Baca juga: USS George Washington, Kapal Selam Rudal Balistik Nuklir AS Pertama

Ia mulai membangun sebuah kapal eksperimental yang bisa menyelam dan memungkinkan pengemudinya untuk mengebom kapal lain dengan bahan peledak berjangka waktu.

Ide Bushnell tentang kapal selam bukan hal baru. Kemungkinan, ia terinspirasi dari penemu Belanda Cornelis Drebbel, yang menciptakan kapal selam fungsional pertama pada 1620.

Bushnell membayangkan sebuah kapal seperti tong yang dapat memuat satu pengemudi. Kapal itu dijuluki Turtle karena memiliki dua bagian pelindung seperti cangkang.

Di dalam kabin yang dilapisi kayu ek, pengemudi akan menggunakan pemberat dan pompa untuk membanjiri bagian bawah kapal dengan air agar kapal tenggelam.

Pengemudi akan mendapatkan oksigen selama sekitar 30 menit untuk bernapas sambil mendorong kapal selam menuju target.

Setelah mencapai kapal musuh, pengemudi dapat menggunakan alat bor di lambung Turtle untuk melubangi target, memasang bom waktu, dan kabur tanpa terdeteksi.

Meski memiliki konsep yang bagus, namun Turtle gagal menjalankan misi-misinya. Hal ini dikarenakan kurangnya keterampilan pengemudi mengendalikan kapal tersebut.

Pada Oktober 1776, Turtle tenggelam bersama kapal yang mengangkutnya. Sejarawan meyakini bahwa Pasukan Revolusi berhasil mendapatkan kembali kapal itu, namun nasib akhirnya tidak diketahui.

Kendati kiprah Turtle tidak sempurna, namun Bushnell telah membuka pikiran Amerika terhadap kemungkinan peperangan di bawah air, dan gagasan untuk torpedo, ranjau yang diatur waktunya, serta penggunaan kapal selam.

Baca juga: Mengenal Kapal Selam Tenaga Nuklir Pertama, USS Nautilus

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com