Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan Kerangka Paus Purba, Diduga Lebih Besar dari Paus Biru

Kompas.com - 03/08/2023, 18:29 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ilmuwan menemukan sebagian kerangka paus purba di Peru. Makhluk itu diperkirakan hidup hampir 40 juta tahun lalu.

Dilansir AFP, Rabu (2/8/2023), paus purba tersebut diduga memiliki berat tubuh lebih besar dari paus biru.

Paus biru telah lama dianggap sebagai hewan terbesar dan terberat yang pernah ada, bahkan melebihi dinosaurus raksasa.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai?

Namun, menurut studi yang dipublikasikan di Jurnal Nature, paus purba dari Peru yang memiliki nama ilmiah Perucetus colossus diperkirakan memiliki bobot jauh lebih besar.

Berdasarkan perhitungan dari beberapa tulang yang ditemukan di gurun Peru, tim peneliti internasional memperkirakan hewan tersebut memiliki massa tubuh rata-rata 180 ton.

Angka itu memang belum menjadikan paus purba Peru sebagai hewan terberat. Menurut Guinness World Records, paus biru terbesar yang pernah tercatat memiliki berat 190 ton.

Namun para peneliti memperkirakan kisaran berat paus purba Peru bisa mencapai antara 85 dan 340 ton, yang berarti bisa jadi jauh lebih besar daripada paus biru.

Baca juga: Mengapa Paus Suka Melompat ke Permukaan Air?

Kendati demikian, para peneliti berhati-hati untuk tidak menyatakan bahwa paus purba telah memecahkan rekor sebagai hewan terberat yang pernah ada.

"Saya pikir ada peluang bagus bahwa beberapa individu memecahkan rekor, tetapi yang harus dipahami adalah bahwa beratnyaberada di rata-rata paus biru," kata Amson, ahli paleontologi di State Museum of Natural History Stuttgart di Jerman.

Ditemukan pertama kali pada 2010

Fosil pertama paus purba ditemukan pada 2010 oleh Mario Urbina, seorang ahli paleontologi yang telah menghabiskan puluhan tahun meneliti gurun di pantai selatan Peru.

Namun, fosil yang ditemukan Urbina pada waktu itu lebih mirip batu besar daripada tulang makhluk hidup.

Total 13 tulang belakang raksasa, salah satunya berbobot hampir 200 kilogram, ditemukan di lokasi, serta empat tulang rusuk dan satu tulang pinggul.

Butuh waktu bertahun-tahun dan beberapa perjalanan untuk mengumpulkan dan menyiapkan fosil raksasa.

Bahkan, tim peneliti Peru dan Eropa butuh waktu lebih lama lagi untuk memastikan dengan tepat apa yang telah mereka temukan.

Baca juga: Paus Beluga yang Diduga Mata-mata Rusia Muncul di Lepas Pantai Swedia

Pada Rabu (2/8/2023), mereka mengungkapkan, fosil itu adalah spesies baru basilosaurid, keluarga cetacea yang telah punah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com