KOMPAS.com - Video yang memperlihatkan boneka Barbie raksasa di samping gedung Burj Khalifa di Dubai, beredar di media sosial.
Dalam video, tampak Barbie raksasa dengan mengenakan kacamata dan baju belang putih hitam keluar dari kotak berlabel perusahaan mainan Mattel.
Sebaran video tersebut ditemukan di akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.
Salah satu akun menyebut bahwa Barbie raksasa di samping Burj Khalifa merupakan bagian dari teori konspirasi Blue Beam.
"Lihatlah 'Barbie' raksasa ini di dekat Burj Khalifa di Dubai. Persiapan sedang dilakukan untuk proyek Blue Beam yang akan segera tiba," tulis salah satu akun pada Minggu (30/7/2023) dalam terjemahan bahasa Indonesia.
Lantas, benarkah ada sosok Barbie raksasa di Burj Khalifa?
Video boneka Barbie raksasa di samping gedung tertinggi di dunia pertama kali diunggah oleh akun Instagram @eyestudioae pada 20 Juli 2023.
Akun tersebut milik agensi konten kreatif Eye Studio di Arab Saudi.
Agensi tersebut mengklarifikasi bahwa video yang mereka unggah merupakan rekayasa komputer atau computer generated imagery (CGI).
"Tidak nyata, itu rekaman CGI," ujar pihak Eye Studio, dilansir Reuters.
Unggahan video Barbie raksasa tersebut juga bukan bagian dari kampanye pemasaran resmi untuk film Barbie.
View this post on Instagram
Teori konspirasi soal Blue Beam mulai beredar sekitar 2021.
Bermula dari buku berjudul Project Blue Beam terbitan 1994. Buku tersebut ditulis oleh jurnalis Kanada dan ahli teori konspirasi Serge Monast.
Buku itu menuding bahwa Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan NASA menggunakan simulasi teknologi yang sangat canggih untuk membangun kendali penuh atas manusia.
Video pemasaran Barbie yang diunggah Eye Studio tidak ada kaitannya dengan teori Blue Beam.
Adapun video Barbie yang beredar di media sosial merupakan video manipulasi karena direkayasa menggunakan CGI.