Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Penipuan WhatsApp Mengaku Kontak Aduan Polri

Kompas.com - 02/08/2023, 17:34 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Sebuah poster digital yang beredar di media sosial menginformasikan nomor WhatsApp layanan pengaduan masyarakat.

Poster tersebut menyertakan kontak Humas Polda Metro Jaya di nomor 081271195826.

Masyarakat diminta mengirim bukti-bukti yang mendukung aduannya ke nomor WhatsApp tersebut serta memberi keterangan kejadian.

Poster menyertakan foto Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di bagian kanan.

Bukan nomor Polri

Kompas.com menelusuri nomor dalam poster melalui aplikasi yang mampu mengidentifikasi nomor, yakni Get Contact.

Riwayat nama kontak yang disimpan oleh pengguna lain menampilkan nama yang beragam dan tidak konsisten. Ada yang menamai nomor kontak tersebut sebagai Kapolri, Achmad Fauzy, Lesmono, Fernus, TNI, sampai penipu.

 

Tangkapan layar GetContact, menampilkan kotak nomor penilu dengan nama yang beragam dan tidak konsisten.GetContact Tangkapan layar GetContact, menampilkan kotak nomor penilu dengan nama yang beragam dan tidak konsisten.

Sebelumnya pada 2022 di Facebook telah beredar penipuan serupa dengan nomor berbeda. Unggahan itu disebar ulang pada 18 Mei 2023 oleh akun Facebook ini.

Terkait sebaran poster tersebut, Kasubdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Ardian Satrio Utomo memastikan bahwa nomor yang dicantumkan bukanlah nomori resmi Polri.

Ia mengidentifikasi sebaran poster sebagai upaya penipuan mengatasnamakan nomor layanan aduan Polri.

"Ada modus penipuan melalui media elektronik dengan mengatasnamakan posko hotline. Palsu itu," kata Ardian, dikutip dari situs resmi Polri.

Layanan pengaduan atau hotline Polda Metro Jaya ada di nomor 082177606060.

Hotline tersebut diluncurkan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto.

Pelaku meminta uang pada korban

Poster yang beredar meminta masyarakat mengirimkan bukti aduan yang hendak dilaporkan.

Padahal bukti pengaduan bisa saja memuat data pribadi dan informasi sensitif korban yang dapat dimanfaatkan penipu.

Oleh karena itu, Ardian mengimbau kepada masyarakat untuk waspada terhadap nomor-nomor yang mengaku dari pihak kepolisian.

Ardian mendapat laporkan bahwa pelaku penipuan bahkan meminta sejumlah uang kepada korban, sebagai pembayaran.

Pihaknya tengah menginvestigasi sebaran poster dan mengungkap pelaku di balik nomor WhatsApp mengatasnamakan Polda Metro Jaya tersebut.

"Ini lagi kita buru. Ini masih kita dalami. Agar masyarakat berhati-hati dan melakukan double check terhadap akun-akun yang diduga belum valid," ujar Ardian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com