Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/07/2023, 14:12 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar unggahan di media sosial soal pembangunan tol bawah laut sepanjang dua kilometer yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali.

Dalam sebuah video, tampak jembatan di bawah laut yang menghubungkan dua daratan.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Video pembangunan tol bawah laut Jawa-Bali, ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.

"Tol bawah laut Jawa-Bali," tulis salah satu akun pada 17 Juli 2023.

Sementara, teks yang tertera pada video sebagai berikut:

Terbuat Dari Kaca, Tol Sepanjang 2 KM di Jawa Timur Ini Berada di Bawah Laut yang Menghubungkan Jawa dan Bali

Tol bawah laut di Jawa Timur ini akan memiliki desain yang sangat unik. Pasalnya, dinding tol bawah laut ini akan terbuat dari kaca yang anti pecah dengan ketebalan tertentu. Nantinya Jawa dan Bali akan tersambung dengan adanya tol bawah laut di Jawa Timur ini. Rencananya, tol bawah laut ini akan dibangun di daerah poros Situbondo dan Banyuwangi menuju pantai Pura Segara Rupek, Kabupaten Buleleng. Hal untuk dari tol bawah laut ini adalah tidak terbuat dari dinding beton melainkan dinding kaca transparan. Tol bawah laut ini juga akan dilengkapi dengan terowongan kaca yang terbuat dari campuran nanopartikel silica (SiO2) dan bahan lainnya yang kuat. Selain itu, pondasi tol bawah laut ini menggunakan konsep Submerged Floating Tunnel (STF)...

Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 17 Juli 2023, menampilkan jembata bawah air yang diklaim sebagai pembangunan tol bawah laut Jawa-Bali.akun Facebook Tangkapan layar unggahan dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, 17 Juli 2023, menampilkan jembata bawah air yang diklaim sebagai pembangunan tol bawah laut Jawa-Bali.

Penelusuran Kompas.com

Kompas.com mengambil tangkapan layar dari video tersebut dan menelusuri gambar tersebut menggunakan mesin pencari Yandex.

Berdasarkan penelusuran, terdapat video jembatan bawah laut serupa yang diunggah oleh akun Twitter @JosManu28555279 pada 8 September 2022.

Akun Twitter tersebut memberi keterangan bahwa video berlokasi di Provinsi Yunnan, China.

Tangkapan layar pencarian gambar di Yandex, menampilkan jembatan bawah air Caohai, di Danau Dianchi, Provinsi Yunnan, China.
 Yandex Images Tangkapan layar pencarian gambar di Yandex, menampilkan jembatan bawah air Caohai, di Danau Dianchi, Provinsi Yunnan, China.
Video jembatan serupa juga ditemukan di akun Facebook People's Daily China, 7 Juni 2023. Dalam keterangan disebutkan, jembatan bawah air berada di Danau Dianchi.

Berbekal kata kunci tersebut, Kompas.com mencari artikel yang mengulas jembatan bahwa air di Provinsi Yunnan, China, salah satunya di web Ccwb.cn.

Jembatan bawah air dalam video merupakan jembatan Caohai, jembatan bawah air pertama di Yunnan.

Jembatan tersebut menghubungkan Jalan Guangfu dan Jalan Xihua dengan total panjang 2.230 meter.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com