KOMPAS.com - Kesetiaan Paolo Maldini kepada AC Milan tidak diragukan. Ia menjalani karier sebagai pesepak bola hanya bersama I Rossoneri, tanpa berpindah klub.
Selama berseragam AC Milan, Maldini banyak mempersembahkan trofi, mulai dari domestik hingga piala bergengsi Eropa.
Dilansir Sportco, Maldini merupakan jebolan akademi AC Milan. Ia ditempa menjadi bek yang tangguh.
Baca juga: AC Milan Resmi Pecat Paolo Maldini
Penampilannya yang konsisten, membuat Maldini dengan cepat dipromosikan ke tim senior pada 1985 di usia 17 tahun.
Begitu masuk ke tim senior, pemain kelahiran 26 Juni 1968 itu langsung memilih menggunakan nomor punggung 3 yang merupakan warisan ayahnya, Cesare Maldini.
Tidak butuh waktu lama bagi Maldini untuk beradaptasi dengan tim senior. Maldini bisa beroperasi sebagai bek kanan dan bek kiri.
Ia tampil apik di lini pertahanan AC Milan bersama dengan pemain bertahan lainnya seperti Franco Baresi, Alessandro Costacurta, Mauro Tassotti, Filippo Galli, dan Stefano Nava.
Pada tahun 1988, AC Milan meraih gelar Serie-A, yang menjadi trofi pertama bagi Maldini.
Kala itu lini pertahanan AC Milan banyak mendapat pujian karena sulit ditembus tim lawan. AC Milan hanya kebobolan 14 gol pada musim 1987/1988.
Baca juga: AC Milan Pecat Maldini: Keputusan Gila, Pedoman Moneyball dan Data
Seiring bertambahnya usia, permainan Maldini bersama AC Milan semakin matang.
Maldini dikenal sebagai bek yang piawai dalam bertahan dengan kemampuan tekel akurat, stamina yang prima serta tenang dalam mengambil keputusan.
Ia menjadi bagian penting AC Milan ketika menciptakan rekor tidak terkalahkan dalam satu musim pada tahun 1991/1992.
Setelah Franco Baresi pensiun pada tahun 1997, Maldini ditunjuk menjadi kapten AC Milan. Ia dinilai memiliki jiwa kepemimpinan layaknya seorang Franco Baresi.
Saat Maldini mulai menjabat kapten, performa AC Milan tengah turun setelah beberapa pemain memutuskan pensiun serta hijrah ke klub lain.
Kepergian pelatih Fabio Capello juga turut memengaruhi performa AC Milan.