Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Dilansir Kompas.com, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tsunami atau gelombang tinggi.
Imbauan ini disampaikan Dwikorita dalam konferensi pers virtual terkait perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau, pada Senin (25/4/2022) malam.
Sementara, pada 1 Mei 2023, tidak ada catatan BMKG mengenai potensi tsunami di wilayah tersebut.
Aktivitas terbaru erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Kamis (11/5/2023) pukul 05.19 WIB.
"Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3.000 meter di atas puncak," kata Koordinator Gunung Api di Unit Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Oktory Prambada, dilansir Kompas.com, Kamis (11/5/2023).
Meski kolom abu cukup tinggi, tetapi tekanannya lemah. Warga hanya diimbau untuk menjauh 5 kilometer dari pusat erupsi. Tidak ada imbauan waspada potensi tsunami akibat erupsi.
Video imbauan tsunami besar akibat letusan Krakatau adalah hoaks.
Narator menghilangkan konteks waktu dari erupsi Anak Gunung Krakatau yang terjadi pada 29 Maret dan 23 Januari 2023.
Imbauan waspada potensi tsunami akibat erupsi Anak Gunung Krakatau pernah diumumkan pada 25 April 2023. Tidak ada imbauan pada 1 Mei 2023.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.