KOMPAS.com - Sebuah video yang diunggah pada 1 Mei 2023 menginformasikan soal imbauan waspada potensi tsunami besar akibat letusan Gunung Krakatau.
Informasi itu diklaim berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Narasi yang beredar
Imbauan waspada potensi tsunami besar akibat letusan Krakatau disebarkan oleh akun YouTube ini dan Facebook ini pada 1 Mei 2023. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut judul yang tertera pada video:
BENCANA ALAM HARI INI ~LETUSAN KRAKATAU BAK KIAMAT,BMKG HIMBAU WASPDA PESISIR BERDAMPAK SUNAMI BESAR
Kendati demikian, konteks waktu kejadian dihilangkan atau tidak dibacakan oleh narator.
Pada bagian awal, narator membacakan berita dari Kompas.com soal erupsi Gunung Anak Krakatau yang melontarkan abu hingga 600 meter.
Letusan itu terjadi pada 29 Maret 2023 pukul 00.41 WIB. Namun, narator tidak menyebutkan tanggal peristiwanya.
Berikutnya, narator membacakan artikel dari Viva.co.id, soal letusan Gunung Anak Krakatau pada 23 Januari 2023.
Pada hari itu, terjadi letusan terus menerus sehingga masyarakat dilarang mendekat atau beraktivitas radius 5 kilometer. Status gunung tersebut yakni Level III atau siaga.
Sama seperti sebelumnya, narator menghilangkan konteks waktu terjadinya letusan.
Adapun narasi yang dibacakan membahas soal Gunung Anak Krakatau, bukan Gunung Krakatau.
Imbauan waspada potensi tsunami pernah dikeluarkan BMKG pada 25 April 2023 lalu akibat aktivitas Gunung Anak Krakatau yang intens.
Dilansir Kompas.com, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tsunami atau gelombang tinggi.
Imbauan ini disampaikan Dwikorita dalam konferensi pers virtual terkait perkembangan erupsi Gunung Anak Krakatau, pada Senin (25/4/2022) malam.
Sementara, pada 1 Mei 2023, tidak ada catatan BMKG mengenai potensi tsunami di wilayah tersebut.
Aktivitas terbaru erupsi Gunung Anak Krakatau terjadi pada Kamis (11/5/2023) pukul 05.19 WIB.
"Tinggi kolom abu teramati kurang lebih 3.000 meter di atas puncak," kata Koordinator Gunung Api di Unit Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Oktory Prambada, dilansir Kompas.com, Kamis (11/5/2023).
Meski kolom abu cukup tinggi, tetapi tekanannya lemah. Warga hanya diimbau untuk menjauh 5 kilometer dari pusat erupsi. Tidak ada imbauan waspada potensi tsunami akibat erupsi.
Kesimpulan
Video imbauan tsunami besar akibat letusan Krakatau adalah hoaks.
Narator menghilangkan konteks waktu dari erupsi Anak Gunung Krakatau yang terjadi pada 29 Maret dan 23 Januari 2023.
Imbauan waspada potensi tsunami akibat erupsi Anak Gunung Krakatau pernah diumumkan pada 25 April 2023. Tidak ada imbauan pada 1 Mei 2023.
https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/05/11/160200582/-hoaks-imbauan-waspada-potensi-tsunami-akibat-letusan-krakatau