Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Jenazah Saddam Hussein Masih Utuh Setelah Bertahun-tahun

Kompas.com - 20/03/2023, 19:40 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Jenazah diktator sekaligus mantan Presiden Irak, Saddam Hussein, disebut masih utuh setelah bertahun-tahun.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang disebarkan dalam sebuah video di Facebook itu tidak benar atau hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi yang menyebut jenazah Saddam Hussein masih utuh setelah bertahun-tahun, ditemukan di akun Facebook ini, ini, dan ini.

"Jasad Saddam hussein Bertahun tahun meninggal , Masih utuh , subhanalloh , Maha suci alloh , allohu Akbar , alloh Maha besar, beliou tersenyum , Alis mata , gigi semuanya utuh," tulis salah satu akun pada 9 Maret 2023.

Sementara, begini teks yang tertera pada video:

jasad SADDAM HUSSEIN masih utuh Raouf abdil rahman membusuk sebelum mati

Sebagai informasi, Raouf Abdul Rahman merupakan hakim yang menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Saddam Hussein.

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, 9 Maret 2023, yang menyebut jasad Saddam Hussein masih utuh setelah meninggal bertahun-tahun.akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, 9 Maret 2023, yang menyebut jasad Saddam Hussein masih utuh setelah meninggal bertahun-tahun.

Penelusuran Kompas.com

Dalam video yang beredar terdapat cuplikan ketika Saddam Hussein mengacungkan tangannya.

Video itu diambil pada 5 November 2006, ketika Pengadilan Tinggi Irak menetapkan vonis hukuman mati untuk Saddam.

Dokumentasi penjatuhan vonis itu terdapat di kanal YouTube AP Archive.

Saddam Hussein terbukti bersalah atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan pembunuhan 148 orang Syiah di kota Dujail pada 1982. Ia dijatuhi vonis hukuman gantung.

Di bagian kiri atas video terdapat foto Saddam dan di kanan atas foto yang diklaim sebagai jenazahnya.

Saddam dieksekusi pada 30 Desember 2006 dengan dihukum gantung.

Dikutip dari New York Times, 1 Januari 2007, momen ketika Saddam dibawa ke tiang gantung direkam oleh seseorang bahkan disiarkan di televisi Irak.

Pada detik-detik sebelum kematiannya, tampak janggut Saddam banyak yang beruban.

Sementara, foto yang diklaim sebagai jenazah Saddam menunjukkan sedikit uban.

Adapun di bagian janggut di dekat pipi gambar itu tampak lebat.

Sementara, detik-detik sebelum kematiannya, janggut di pipi Saddam tidak selebat dalam foto.

Tangkapan layar perbandingan foto Saddam Hussein sebelum kematiannya dan foto dengan klaim keliru di Facebook.New York Times Tangkapan layar perbandingan foto Saddam Hussein sebelum kematiannya dan foto dengan klaim keliru di Facebook.
Mustahil rambut orang yang sudah meninggal tetap tumbuh. Kompas.com pernah mengulas mengenai mitos kuku dan rambut yang terus tumbuh setelah meninggal.

Faktanya, ketika manusia mengalami kematian dan jantung berhenti berdetak, suplai oksigen ke otak pun ikut terputus.

Sekelompok sel yang membelah untuk menghasilkan sel-sel baru yang membuat helai rambut lebih panjang, tidak dapat bekerja ketika manusia meninggal.

Kesimpulan

Video yang menyebut jenazah Saddam Hussein masih utuh setelah bertahun-tahun adalah hoaks.

Foto wajah jenazah yang ditampilkan berbeda dengan wajah Saddam Hussein menjelang eksekusi.

Tidak ada bukti yang mendukung klaim jenazah Saddam Hussein masih utuh sejak dieksekusi pada 30 Desember 2006 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

[HOAKS] Foto RA Kartini Memakai Kerudung dan Kacamata

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

[KLARIFIKASI] KPU Jatim Belum Keluarkan Spesimen Surat Suara Pilkada 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

[HOAKS] Bantuan Dana Rp 75 Juta dari BPJS Kesehatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

[HOAKS] Bendera GAM Berkibar Setelah Prabowo Menang Sengketa Pilpres di MK

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

[VIDEO] Momen Surya Paloh Cium Tangan Jokowi Sebelum Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

[KLARIFIKASI] Anak di Jayapura Tidak Tertular Virus Misterius yang Menyebar Lewat Angin

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

INFOGRAFIK: Hoaks, Video Jet Misterius Terlihat Dekat Israel

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

INFOGRAFIK: Konteks Keliru, Jokowi Dinarasikan Mengancam Rakyat

Hoaks atau Fakta
Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Benarkah Israel Dukung Gencatan Senjata di Gaza?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

[HOAKS] The Simpsons Prediksi Pelepasan Nyamuk Wolbachia di Indonesia

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

[KLARIFIKASI] Narasi Keliru soal Normalisasi Hubungan Indonesia dan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

[KLARIFIKASI] Konsentrasi SO2 di Pulau Jawa Tidak Membahayakan

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Beragam Hoaks Seputar Konflik Iran-Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

[KLARIFIKASI] Video Pertemuan Megawati, Muhaimin, dan Surya Paloh Terjadi pada 2014

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com