Akibat laporan-laporan ini, Asahara dan petinggi sekte lainnya cemas mereka akan diringkus polisi.
Kemudian, Asahara memerintahkan teror sarin di kereta bawah tanah Tokyo untuk menghalau serangan terhadap sekte.
Dikutip dari Britannica, sekte Aum Shinrikyo lahir pada 1987, berawal dari ketidakpuasan Shoko Asahara terhadap agama Buddha tradisional Jepang.
Ia menganggap ajaran Buddha Tibet dan Theravada lebih menarik daripada Buddhisme Jepang, lantas Asahara berusaha menciptakan Buddhisme tanpa unsur Jepang.
Dia mengajarkan jalan spiritual yang tujuannya adalah pencapaian pencerahan dalam hidup. Berbagai teknik, dari yoga dan meditasi hingga latihan pengembangan psikis, diajarkan untuk membantu pengikut mencapai pencerahan.
Pengikutnya, termasuk banyak orang terpelajar, diajari untuk berbakti dan memberikan pengabdian total kepada guru mereka.
Asahara juga tertarik pada ramalan. Dia mempelajari Christian Book of Revelation, dan pada awal 1990-an meramalkan serangkaian bencana bagi Jepang, termasuk Perang Dunia III.
Pada saat insiden 20 Maret 1995, Aum Shinrikyo memiliki sekitar 50.000 anggota, yang sebagian besar tinggal di Rusia.
Namun, penangkapan Asahara dan petinggi sekte, serta ratusan anggotanya menghancurkan kelompok tersebut. Pemerintah Jepang juga menyita aset sekte menyusul teror 20 Maret 1995.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.