Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menurunnya Kekuatan Belanda di Indonesia, Munculnya Jepang sebagai Penjajah

Kompas.com - 09/03/2023, 15:45 WIB
Ahmad Suudi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Era kolonialisme yang dilakukan oleh Belanda terhadap Indonesia tidak lepas dari peran Perserikatan Dagang Hindia Timur atau Veerenigde Oostindische Compagnie (VOC).

VOC merupakan salah satu perserikatan perdagangan sukses asal Eropa pada abad ke-17 dan 18.

Berdiri pada 1602, VOC malah bisa menggeser dominasi Portugis di Asia yang telah bertahan satu abad, sebagaimana dijabarkan profesor dari Universitas Leiden, Belanda, Femme Simon Gaastra, dalam dokumen lembaga Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Dimulai dengan menguasai Kepulauan Banda pada 1622 dan menutup sejumlah pusat transaksi terbuka, perusahaan itu berusaha memonopoli komoditas rempah Tanah Air seperti pala dan cengkih.

Baca juga: Pembantaian Geger Pecinan 1740 dan Perlawanan Bangsa Tionghoa ke VOC

VOC juga menguasai Kota Batavia, kini Jakarta, setelah pertempuran hebat pada 1619. Di sana kemudian didirikan tempat tinggal untuk gubernur jenderal yang juga berfungsi sebagai titik temu lalu lintas antar-pulau.

Selain itu, VOC menjadi aktor dalam perebutan kekuasaan di Jawa. Misalnya, dalam Pemberontakan Trunajaya di Kerajaan Mataram Islam pada 1977. VOC memberikan dukungan kepada Raja Amangkurat II yang kemudian berhasil menumpas pemberontak.

VOC memberikan bantuan dengan meminta ganti rugi dan sejumlah konsesi pada kerajaan.

Pada akhirnya utang itu menjadi polemik jangka panjang antara VOC yang berbasis di Batavia dan Amangkurat II yang berkeraton di Kartasura.

Pada akhir abad ke-17 volume barang dari Asia yang dijual ke Eropa semakin meningkat dan beragam, seperti kopi dari Arab dan Jawa, teh dari China, dan kain dari India. Hal itu menyebabkan rempah bukan lagi menjadi komoditas yang menonjol.

Baca juga: Faktor Internal Kemunduran VOC

VOC mulai merugi pada abad ke-18 karena terbebani biaya operasional yang tinggi dan penghasilan tak mencukupi.

Kebangkrutan VOC juga disebabkan utang menggunung, dan versi lain menambahkan masifnya korupsi dan penyelundupan oleh pegawainya.

Kerajaan Belanda mengambil tindakan dengan mengambil alih seluruh aset dan kekuasaan VOC tanggal 1 Januari 1800, yang juga menjadi tanda dibubarkannya perserikatan dagang tersebut.

Tentara Jepang saat mendarat di Pulau Kalimantan.WIKIMEDIA COMMONS Tentara Jepang saat mendarat di Pulau Kalimantan.

Inggris sempat menggantikan penguasaan Belanda di Jawa pada 1811 sampai 1816. Saat itu, Inggris yang sudah menguasai Malaka mengirim lebih dari 11.000 pasukan untuk mulai menguasai Jawa.

Butuh waktu sekitar 45 hari bagi Inggris untuk menguasai Jawa, terhitung sejak memberangkatkan armada dari Malaka pada 11 Juni 1811. Berkuasanya Inggris di Jawa diwakili oleh Stamford Raffles.

Akan tetapi, Belanda bisa kembali menguasai Jawa, berdasarkan kesepakatan dengan Inggris yang mengalahkan Perancis yang berada dalam pimpinan Napoleon Bonaparte.

Inggris menyerahkan Jawa kepada Belanda yang saat itu merupakan negara bawahan Perancis, sesuai Konvensi London pada 1814.

Meski kemudian, banyak masyarakat pribumi yang berperan dalam pemerintahan Hindia Belanda, era kolonialisme Belanda pasca-bubarnya VOC.

Baca juga: Pengembalian Hindia Belanda dari Inggris (1816)

Munculnya dominasi Jepang di Asia

Kekuasaan Belanda di Jawa kembali terancam sejak Jepang muncul sebagai kekuatan baru di Asia. Kekuatan militer Jepang memang semakin meningkat setelah mengalahkan Rusia pada 1905.

Dominasi ini semakin mengerikan, terutama ketika Jepang bergabung dalam Aliansi Poros bersama Jerman dan Italia pada September 1940.

Ketika Jerman menancapkan kekuasaan di Eropa, Italia mulai menginvasi Afrika bagian utara, Jepang mengincar wilayah Asia dan Pasifik.

Jepang muncul dengan berpura-pura menjadi pahlawan bagi bangsa Asia dari kekuasaan Eropa. 

Pada 11 Januari 1942, Jepang pun mendeklarasikan perang terhadap perwakilan Kerajaan Belanda yang menguasai Indonesia, dengan mengawali invasi di Kalimantan dan Sulawesi, sebagaimana dilansir History.

Hari itu juga kedua pulau besar berhasil direbut. Jepang bertolak ke Sumatera pada pertengahan Februari 1942. Sementara di Jawa, pasukan Inggris dan Australia yang turut membela Belanda akhirnya mundur.

Dalam momen itu, Jepang menambah pasukan mereka untuk merebut Jawa pada awal Maret 1942. Hingga pada 8 Maret, Belanda mengaku kalah pada Jepang dan menyerahkan Jawa.

Namun bagi bangsa Indonesia, Jepang bukanlah pahlawan, melainkan hanya wajah baru kolonialisme. Sejumlah perlawanan pun dilakukan terhadap militer Jepang di Tanah Air.

Hingga kemudian, Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, tidak lama setelah bom atom Amerika Serikat menghancurkan Kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang.

Berangkat dari sejarah kelam kolonialisme, Indonesia dan Jepang mulai menjalin kerja sama yang dirintis Presiden RI pertama Soekarno dan Perdana Menteri Jepang Nobusuke Kishi, pada tahun 1958 sebagaimana ditulis Kompas.id.

Hubungan baik itu terus dijalin, termasuk di bidang ekonomi mulai 1970. Wujudnya berupa kerja sama perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia, seperti Toyota dan Matsushita Electric Industrial Co Ltd yang kini bernama Panasonic Group.

Setelah 60 tahun hubungan baik terjalin pada 2018 lalu, tercatat setidaknya 1.800 perusahaan Jepang beroperasi di Indonesia yang membuatnya menjadi negara investor terbesar kedua bagi Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Menilik Pelarangan TikTok di Sejumlah Negara, dari Asia sampai Eropa

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

INFOGRAFIK: Benarkah Pinocchio Dibuat dari Kulit dan Rambut Budak?

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

[HOAKS] Sandra Dewi dan Harvey Moeis Divonis Hukuman Mati

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

[HOAKS] Harimau Mati Tertabrak Kendaraan di Tol Pekanbaru-Dumai

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

[VIDEO] Beredar Hoaks Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir

Hoaks atau Fakta
Kompilasi Konten Politik yang Dibuat dengan AI Generatif

Kompilasi Konten Politik yang Dibuat dengan AI Generatif

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan PM Jepang Dibunuh karena Tidak Patuh pada WEF

[HOAKS] Mantan PM Jepang Dibunuh karena Tidak Patuh pada WEF

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo-Gibran Batal Dilantik oleh MPR

[HOAKS] Prabowo-Gibran Batal Dilantik oleh MPR

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

[HOAKS] Foto Ular Raksasa di Carolina Selatan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

[HOAKS] Warga Rafah Bikin Video Rekayasa Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Presiden FIFA Minta Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

[HOAKS] Undian Berhadiah 30 Motor dalam Rangka Ulang Tahun

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

[HOAKS] Video Wawancara Raffi Ahmad soal Situs Judi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Video Ustaz Solmed Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com