KOMPAS.com - Selama bertahun-tahun gim video (video game) dipasarkan sebagai produk untuk anak laki-laki dan pria. Kini, kesadaran atas pentingnya kesetaraan gender telah meningkat.
Kiwari, bermain gim bukan hanya domain eksklusif laki-laki, tetapi juga perempuan. Karakter perempuan juga mendapatkan representasi dalam gim video.
Kendati demikian, masih ada sejumlah catatan yang perlu diperhatikan terkait representasi perempuan.
Baca juga: Menteri PPPA: Patriarki Kuat, Kesetaraan Gender Masih Jauh dari yang Kita Cita-citakan
Pada 2022, media yang fokus memproduksi konten seputar gim, DiamondLobby, menerbitkan hasil riset mengenai keragaman gender dalam gim video.
Berdasarkan hasil riset, representasi karakter perempuan dalam video gim mengalami peningkatan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun, peningkatan itu masih belum mencapai tingkatan untuk dapat dikatakan setara.
Mereka menganalisis 152 gim yang dirilis sepanjang tahun 2022. Riset difokuskan pada gim dengan karakter yang dikendalikan oleh pemain atau gamer.
Dari 152 gim yang dianalisis, hampir separuhnya memiliki lebih banyak karakter pria daripada karakter perempuan.
Sebesar 26 persen gim memiliki jumlah karakter pria dan perempuan yang dapat dimainkan dengan jumlah yang sama.
Kemudian, 28 persen gim memiliki lebih banyak karakter perempuan yang dapat dimainkan daripada pria, dan 46 persen gim memiliki lebih banyak karakter pria.
Hal ini menunjukkan, meskipun ada tren melibatkan lebih banyak perempuan dalam gim, namun masih ada lebih banyak gim yang pemerannya didominasi pria.
Baca juga: Pidato Anne Hathaway di B20 Bali, Tekankan Kesetaraan Gender
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.