Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/02/2023, 21:45 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial memuat hoaks bahwa Bharada E diracun oleh Ferdy Sambo.

Dalam unggahan itu disebutkan bahwa Sambo meracuni mantan ajudannya itu karena ia takut divonis hukuman mati.

Bharada E atau Richard Eliezer Pudihang Lumiu dan Ferdy Sambo merupakan terdakwa kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Narasi yang beredar

Narasi soal Bhrada E diracun oleh Ferdy Sambo muncul di Facebook, salah satunya dibagikan oleh akun ini.

Akun tersebut membagikan sebuah video berdurasi 8 menit 17 detik pada 13 Februari 2023 dengan judul:

SAMBO GUN4KAN CARA L!C!K UNTUK BVNVH BHARADA E KARNA T4KUT D!V0NIS M4T! ??

Dalam thumbnail tersebut terdapat gambar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang tengah menjenguk seseorang yang terbaring sakit. Kemudian terdapat keterangan demikian :

BHARADA E DIRACUN ? FERDY SAMBO BERUSAHA BUNUH SAKSI KUNCI

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa Bharada E diracun oleh Ferdy SamboAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut bahwa Bharada E diracun oleh Ferdy Sambo

Penelusuran Kompas.com

Tim Cek Fakta menelusuri gambar thumbnail video yang menampilkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tengah menjenguk seseorang yang terbaring sakit. Hasilnya gambar itu identik dengan yang ada di laman Republika ini.

Dalam keterangannya, gambar itu adalah momen ketika Listyo menjenguk beberapa anggota Polri yang dirawat akibat baku tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pada 2021 lalu.

Dapat dipastikan orang yang tengah terbaring sakit bukan Bharada E.

Sementara, narator dalam video membahas tentang perlindungan yang diberikan kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) kepada Bharada E.

Narator video hanya membaca artikel di laman Tribun Medan ini. Artikel tersebut berjudul "Terancam Dimatikan dan Diracun, Bharada E Dapat 6 Perlindungan Darurat Lembaga Ini.

Dalam artikel itu tidak ada informasi bahwa Bharada E diracun. Artikel hanya memuat informasi soal keputusan LPSK memberikan perlindungan kepada Bharada E karena berstatus justice collaborator.

LPSK menilai, status Bharada E sebagai justice collaborator memiliki risiko.

Sementara beberapa klip dalam video juga tidak terkait narasi Bharada E diracun oleh Sambo. Kebanyakan klip menampilkan Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution yang menjelaskan tentang keputusan LPSK memberi perlindungan kepada Bharada E.

Video itu identik dengan yang ada di tvOne ini

Kesimpulan

Narasi soal Bharada E diracun oleh Ferdy Sambo merupakan hoaks. Dalam video yang beredar tidak ditemukan informasi itu.

Narator dalam video justru lebih banyak menjelaskan tentang perlindungan LPSK kepada Bharada E sebagai justice collaborator.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Kenaikan Tarif Listrik, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Toni Kroos dan Cerita Sepatu Istimewanya...

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru Terkait Video Helikopter Medevac AS

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

[HOAKS] Penerapan Denda Rp 500 Juta pada Pengobatan Alternatif

Hoaks atau Fakta
Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Fakta-fakta Terkait Insiden Turbulensi Pesawat Singapore Airlines

Data dan Fakta
[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

[KLARIFIKASI] Konteks Keliru soal Video Ronaldo Sapa Suporter Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[HOAKS] Video Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com